Wednesday, June 11, 2008

Kebenaran

Entah hanya perasaan saya atau memang seperti inilah dunia manusia itu sesungguhnya. Tapi rasanya semakin hari semakin sulit untuk mencari kebenaran di dunia ini. Entah begitu banyak orang yang berbohong atau menipu, atau begitu banyak orang yang berucap atau menulis sesuatu yang padahal dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Tadi saya baru saja search profil Anne Ahira. Hasilnya hanya 15.600 pencarian. Saya hanya cek sampai 40. Sulit rasanya menyimpulkan siapa Ahira. Tulisan positif banyak, tapi tulisan negatif pun tidak kalah banyak. Bahkan ada yang sampai ada Anti Ahira atau ada situs anneahirasuck (kasar sekali rasanya, tapi itu memang bagian dari kebebasan (baca:liberal)) Yang negatif bilang tidak ada bukti mengenai semua kehebatan Ahira. Yang positif membicarakan mengenai semua kelebihan Ahira. Tapi saya yakin sangat sedikit atau hampir tidak ada yang menulis semua itu karena dia memang tahu itulah yang sebenarnya (kebenarannya). Karena semua informasi itu di dapat dari orang lain.

Saya jadi teringat mengenai Supersemar. Tercatat dalam sejarah, di ajarkan di sekolah tapi barang buktinya tidak ada. Saksi sendiri ada dua versi.

Belum lagi bulan kemarin saya dapat email dari teman saya. Dia pun mem forward tulisan orang lain. Isinya mengatakan bahwa tanggal 20 Mei itu tidak layak dijadikan Hari Kebangkitan Nasional. Karena sebenarnya Budi Utomo itu tidak nasionalis. Hanya Jawa & Madura. Bahkan memihak Belanda. Saya tidak tahu informasi itu benar atau tidak. Kalaupun yang menulis adalah saksi mata, saya tidak tahu apakah ia benar saksi mata atau seorang pembohong.

Tapi kelihatannya memang seperti inilah dunia manusia. Di kehidupan sehari-hari pun terasa seperti itu. Kadang-kadang ucapan kita hanya berdasarkan kata orang yang kita percaya. Padahal kita tidak mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi karena tidak melihat sendiri.

Pernah dengar ABS. Asal Bapak Senang. Seperti inilah. Karena presiden tidak mungkin memeriksa hingga detail dan teknis dia mempercayakan kepada menteri. Tapi menteri pun tidak bisa. Dia mempercayakan kepada staff nya. Celakanya staff masih memerintahkan bawahannya. Alhasil apa yang sebenarnya terjadi terdistrosi oleh pendapat subjektif dari masing-masing. Apalagi kalo dari bawah sudah berpikir, ”Pokoknya jangan sampai Bapak marah. Bapak harus senang.”

Mau di dunia online ataupun offline, kita harus berhati-hati dalam mempercayai informasi dan mengucap atau menulis sesuatu (kecuali dari awal kita udah bilang : ini hanya fiksi atau rekayasa. Segala yang sama hanya kebetulan semata)

Belajar Internet Marketing

Mulai 3 Juni 2008 kemarin, saya niatkan untuk belajar IM dengan serius. Sebenarnya sudah hampir 2 tahun saya mengenal IM. Sudah 1 tahun saya ikut newsletter Yaro Starak. Sekarang saya lagi belajar dengan Bu Guru Anne Ahira.
Profilnya sudah banyak di ulas. Sebenarnya saya sudah pernah ikut Asian Brain, tapi waktu itu memang iseng aja, alias gak serius. Inya Allah sekarang saya akan serius.
Berikut ini sedikit resume profil Anne Ahira yang saya baca dari berbagai sumber.
Sekarang ini siapa yang tidak mengenal Anne Ahira. Apalagi buat yang sering akses internet atau mencoba cari uang lewat internet.

Ketika pertama kali mendengar Ahira, mungkin yang kebayang adalah sosok orang Jepang. Pantas saja dia terkenal di internet, wong Jepang to. Tapi ternyata tidak, Ahira adalah asli Indonesia, orang Banjaran, Kabupaten Bandung. Ia bukan anak konglomerat atau berkantor di perusahaan besar dengan gedung-gedung pencakar langit.

Ia mengenal internet ketika sedang kuliah di STBA Bandung. Semua itu diawali karena ia mendengar cerita ada anak 17 tahun bisa mendapatkan ribuan dollar dari internet. Ia belajar secara otodidak, melalui trial and error. Hasil pertamanya selama 2 tahun adalah $8. Dan tidak bisa diuangkan, karena biaya administrasinya $20.

Website pertamanya dibuat adalam waktu 6 bulan. Walaupun hasil masih jauh dari memuaskan, tapi hal itu tidak membuat surut semangatnya. Dan hasilnya bisa anda browsing di Google atau lihat sendiri sekolah di Asian Brain.

Dia adalah salah satu pengarang buku 30 Days To Internet Marketing Success. Buku ini ditulis oleh 60 orang pengarang yang merupakan internet marketer pilihan dari berbagai belahan dunia. Omzet penjualan buku ini mencapai lebih dari 340.000 dollar AS hanya dalam kurun waktu kurang dari empat bulan.

Secara rutin Ahira juga membuat newsletter untuk www.TheBestAffiliate.com. Newsletter berisi tips-tips strategi internet marketing ini dibaca oleh 14.000 profesional internet marketing yang tersebar di 120 negara. Dan belum lama ini, Ahira terpilih menjadi “12 World’s Super Affiliate” tahun 2004

ANNE Ahira atau yang akrab dipanggil Ahira/Hira, lahir 28 November 1979. Dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Hj Aas Asiah dan H Sobur Sodikin. Semua saudaranya perempuan. Motto hidup Ahira: “Kekayaanku yang sejati adalah apa adanya aku, bukan apa yang kumiliki”. Ahira menyelesaikan pendidikan Bahasa Inggris di Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) di Bandung. Ia lulus dengan predikat cum laude.

Ketertarikan Ahira pada bahasa asing sudah sejak SMA. Berbagai sertifikat diraihnya lewat kursus bahasa asing, seperti bahasa Jerman dan Inggris. Bukan itu saja, belasan sertifikat lainnya dari kursus akuntansi, komputer, menggambar, olahraga, dan masih banyak lagi. Saking banyaknya, ia pun sudah tak ingat lagi, apa saja kursus yang pernah diikutinya.

Ahira sering menyatakan bahwa dirinya orang kampung yang tinggal di Jalan Bojong Sereh, Banjaran, Bandung.
__________________________________________________________________
Tapi waktu saya search profil+anne+ahira ternyata ada juga yang menganggap yang Ahira lakukan dengan Asian Brain adalah arisan marketing atau sejenisnya.