Sunday, November 29, 2009

Refleksi 2009 : Mari Kita Berubah

Perubahan itu pasti. Seperti halnya kelahiran dan kematian. Ia pasti akan datang.

Ketika duduk bersila setelah shalat dan berdoa, teringat saya dua puluh tahun yang lalu, ketika bermain di taman saat masih TK. Meniup api dari mulut bersama-sama teman-teman yang lulus kuliah saat wisuda. Melamar istri tercinta. Kelahiran anak pertama. Anak kedua. Dan sekarang mereka sudah sekolah, belajar membaca.
Seringlah melihat kebelakang. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya. Begitu dulu kata guru saya. Maka, pastinya pribadi yang besar adalah pribadi yang menghargai sejarahnya, masa lalunya.
Bagaimana kita menghargai masa lalu kita, menunjukkan siapa kita saat. Bila kita bersyukur dengan apa yang kita miliki, apabila kita merubah semua kekurangan kita, maka kita akan menjadi pribadi yang besar. Saking besarnya, diri ini bukan milik kita lagi, tapi milik umat manusia. Istri, anak, orang tua, saudara, kawan, sahabat, tetanggga. Bahkan pengemis yang lewat pun akan memiliki kita.

Seberapa sering kita melihat masa lalu, bersyukur dan berubah karena. Allah tidak akan mengubah suatu kaum bila kaum itu tidak mau berubah. Begitu guru saya menjelaskan isi Al Quran. Jadi saya yakini, Allah tidak akan merubah masa depan saya lebih baik dari hari ini bila saya tidak mau berubah. Berubah dibanding hari kemarin, dibandingkan masa lalu saya.

Karena itu saya berdoa untuk berubah. Berubah sifat dari malas menjadi rajin, dari suka menunda menjadi menyegerakan, dari excuse jadi no excuse, dari tanpa goal menjadi dengan goal, dari tidak disiplin, menjadi disiplin, dari miskin menjadi kaya, dari sedekah seribu menjadi sedekah sejuta, dari memakai motor menjadi memakai mobil.

Perubahan itu pasti. Dan saya pasti ingin berubah. Untuk yang lebih baik.

Tuesday, November 24, 2009

Menentukan Lokasi Usaha

Tulisan ini saya buat setelah mengikuti workshop Bisnis Retail bersama Christian W. Guswai.

Secara prioritas dalam menentukan lokasi yang perlu dipertimbangkan adalah :
1. Visible. Mudah dilihat. Kalo ga kelihatan repot. Siapa yang mau dateng. Sebar brosur, nyarinya susah banget.
2. Heavy traffic, bukan fast traffic. Ramai, padat, dan mereka gak ngebut. Makin pelan makin bagus. Coba lihat, daerah macet banyak yang jualan kan?
3. Arus pulang. Maksudnya, posisinya ada di jalur, arah orang pulang. Bukan arah orang pergi kerja.
4. Public transportation. Contohnya, terminal, fasilitas umumnya banyak. Massa biasanya banyak berkumpul di daerah yang ada banyak fasilitas umum. Atau fasilitas umum banyak dibangun di daerah yang banyak massa nya.
5. Acquisition cost. Biaya untuk mendapatkan lokasi tersebut. Ini prioritas ke 5 lho, bukan pertama.
6. Regulasi. Di lokasi tersebut, produk / jasa kita diijinkan di daerah tersebut.
7. Access. Jangan sampai gak ada jalan untuk masuk ke lokasi tersebut.

Cara memakainya sederhana. Buat tabel. Kasih point skala 1-7. Masukan point ke calon lokasi yang Anda bingung memilihnya. Lalu buat urutannya. Pilihlah yang effort agar usaha anda sukses paling ringan. Kecuali anda suka tantangan.

Sunday, November 22, 2009

Apa yang salah dengan MLM?

Saya tidak tahu apakah Anda member MLM atau bukan. Tapi kebanyakan orang disekitar saya kalo diajak untuk ikut MLM, biasanya dia akan menolak. Why?

Ada sebagian orang yang melihat MLM itu terlalu negative, hanya merekrut orang, setor uang nanti dibawa kabur. Ya… mungkin sebagian orang itu memang pernah ngalamin hal itu. Atau mungkin ada (atau banyak, saya ga tahu) MLM di Indonesia, yang oleh pendirinya memang bertujuan seperti itu.

Yang mau saya garis bawahi adalah merekrut orang. Di Indonesia, kalo MLM presentasi, apa yang dia promosikan? Cara cepat kaya. Cara Instan. Ini yang menurut saya bahaya. Sehingga banyak member nya yang kecewa, karena gak kaya-kaya. Padahal waktu perkenalan pertama, kok kayanya gampang kaya. Yang sukses banyak sekali, mereka semua pada maju ke depan panggung. Gayanya keren-keren.

Jangan Anda pernah mau yang isntan. Yang instan itu hasilnya juga instan. Bisa Anda buat rumah sehari, pasti bisa. Bisa Anda buat rumah seminggu, bisa. Bisa buat rumah 6 bulan, apalagi, pasti bisa. Bagaimana kualitasnya antara sehari, seminggu, sebulan atau 6 bulan? Pasti beda kan? Begitu juga dengan kaya dan sukses. Kalo mau cepat kaya, ya ngerampok aja, cepet kan?

Sebenarnya MLM yang saya pahami adalah sebuah strategi marketing, yaitu Direct Selling. Ada banyak product yang akan sulit dijual tanpa pendekatan personal oleh salesnya. Sulit menjelaskan product yang begitu hebat, hanya dengan selembar brosur. Makanya, biasanya sales Direct Selling memahami productnya karena ia menggunakannya. Begitu biasanya yang dianjurkan di MLM. Anda diminta mengkonsumsi productnya. Sehingga Anda bisa merasakan manfaatnya, dan bisa menceritakan ke orang lain.

Mana yang lebih Anda percaya, pengguna atau hanya penjual biasa? Pasti kita lebih percaya dengan yang menggunakan.

Jadi, apa yang salah dengan MLM? Tidak ada. Kecuali MLM itu menjanjikan Anda cepat kaya, menyuruh Anda merekrut orang sebanyak-banyaknya, tapi tidak menjelaskan keunggulan productnya, tidak menyuruh Anda menkonsumsi dan menjual productnya, maka berhati-hatilah.

Friday, November 6, 2009

Mindset UKM vs mindset korporasi

Anda yang sudah menjalankan usaha, pernahkah anda merasa kalo bisnis anda tidak ada perubahan. 'Saya mau bisnis apa aja jalan. Tapi ya segitu-segitu aja levelnya.' Saat itu terjadi, tanya pada diri sendiri, apa mindset saat kita memulai bisnis.
- Mau cari sambilan ah
- Mau cari uang tambahan
- Mau punya usaha
- Mau punya toko
- Pengen punya bisnis sendiri
- Mau mendirikan perusahaan

Seorang kawan TDA, yang saya anggap beliau sebagai mentor bisnis saya, pernah berkata dengan saya saat chat, kalo penyebab UKM tidak bisa maju adalah karena mindset UKM diawal adalah yang penting bisnis bisa jalan. Tapi bukan ingin membuat sebuah perusahaan.

Pedagang asongan pun bisnisnya jalan. Tukang becak pun bisnisnya jalan. Tapi UKM yang kita anggap pengusaha, harusnya tidak berpikir hanya membuat bisnis yang jalan. Tapi membuat perusahaan yang bisa menggerakkan roda perekonomian, saat roda berputar, maka perusahaan itu akan memberi manfaat untuk orang di dalam dan di sekitarnya.

Jadi coba anda review lagi mindset anda ketika memulai usaha. Jangan-jangan mindset anda itu yang mebuat usaha anda tidak ada kemajuan.

Sunday, November 1, 2009

Silaturahmi / Gathering / Reuni Mastermind TDA Jaktim

Assalamu alaikum,
Dear rekan-rekan TDA Jaktim, Alhamdulillah, Insya Allah kita akan silaturahmi secara offline pada :
Hari / tanggal : Minggu / 8 November 2009
Waktu : 09.00 - 15.00

Insya Allah Pa Haji Alay dan Pa Roni (konfirmasi terakhir di Halal Bi Halal TDA di Depok).
Nara sumber Bu Sri Kurniatun akan sharing mengenai UKM Finance (dalam konfirmasi) dan Pa Rosihan akan sharing mengenai profit & action (konfirmasi terakhir 25 Oktober).
Lokasi : Kediaman Bu Nur, Taman Harapan Baru Blok R 1 No 1 RT 005 RW 027 Pejuang Bekasi Barat. (Peta menyusul)

Pendaftaran :
Dian : 081511373630
Hany : 021-93635545
Subject : daftar silaturahmi 081109
Biaya : Rp 25.000 + 3 digit no hp
Pembayaran terakhir 6 November 2009 :
No rek : BCA : 6640021592 an Hany Ansyoriah
No. rek Mandiri : 0005020897 an Hany Ansyoriah

Acara ini terbuka bagi member komunitas Tangan Di Atas (tidak wajib TDA Jaktim)
Mohon maaf, workshopnya kami pending dulu.

Mang Yana
0816616801

Tuesday, July 21, 2009

Dicari : Rumah Makan Untuk Konsinyasi Mang Yana Food

Setelah 3 bulan mendaklarasikan diri, Mang Yana Food menawarkan kerjasama dengan Anda yang memiliki usaha rumah makan, warung makan, ataupun gerobak baso. Kerjasama ini dijamin anti rugi dan investasi kecil (bahkan nol). Bentuk kerja sama adalah konsinyasi, dengan skema berikut :

1. Pemilik rumah makan, warung makan, ataupun gerobak baso cukup menyediakan space kurang lebih 50x50 cm. Ukuran space bisa disesuaikan dengan kondisi di lokasi.
2. Mang Yana Food akan menyediakan produk dan tempat meletakkan produk (rak).
3. Pemilik rumah makan, warung makan, ataupun gerobak baso bisa menjual produk Mang Yana Food, dengan margin antara 20%-40% (tergantung produk).
4. Produk setiap minggu akan diganti dengan yang baru.

Dengan bentuk kerjasama seperti ini, tidak ada resiko yang ditanggung oleh pemilik rumah makan, warung makan, ataupun gerobak baso. Dijamin anti rugi.

Pemilihan produk dapat disesuaikan dengan kondisi konsumen.

Kesempatan ini hanya terbatas hingga 10 lokasi. Jadi segera hubungi Mang Yana Food di 021-91543672 / 0816-616801 atau email ke yanawungkul@gmail.com

Mang Yana

Tuesday, June 30, 2009

Selayang Pandang PRJ

Pekan Raya Jakarta yang sekarang dikenal sebagai Jakarta Fair Kemayoran, memberi pelajaran berharga. Acara yang dimulai tanggal 11 Juni 2009 ini disambut dengan animo masyarakat yang cukup bagus. Indikatornya dari kondisi parkiran, dari tiket masuk, dari situasi di dalam arena yang tidak pernah sepi pengunjung.

Tapi, arena PRJ yang super luas, sehingga tidak berarti seluruh stand di PRJ di banjiri pengunjung. Hall-hall utama, relatif dipenuhi pengunjung. Sedangkan hall tambahan seperti Hall D3, ataupun arena Gambir Expo, naik turun pengunjung cukup terasa. Pengunjung relatif terfokus di arena depan panggung. Dimana di area tersebut diisi oleh merk-merk ternama, seperti sepeda motor Honda, Yamaha, Suzuki, Bajaj, TVS dan Minerva yang sedang agresif promosi tahun ini. Selain itu makanan dikuasai oleh merk-merk ternama pula, Wing dengan Mi Sedap, Indofood dengan Indomie, Kraft dengan Oreo, Unilever dengan produk rumah tangganya pun tidak ketinggalan, belum lagi rokok dan operator seluler. Kabarnya arena ini sudah dibayar, setelah PRJ 2008 usai. Entah benar atau tidak. Tapi mungkin tahun ini peserta akan menahan, pasalnya Pemkot akan men-tenderkan ulang pengelola acara PRJ ini. Sehingga belum tentu dilaksanakan oleh JIExpo. Mungkin ini akibat dari keluhan beberapa masyarakat mengenai acara PRJ ini, mahal dan kesan Jakarta atau Betawi tidak terasa.

PRJ kali ini tidak terasa seperti pesta rakyat, selain diisi oleh kemewahan berbagai stand, pesta panggung masing-masing stand (banyak stand memiliki panggung sendiri untuk menampilkan penyanyi atau sexy dancer), dan gemerlap artis. Sedangkan Betawi hanya diisi oleh satu stand makanan dan minuman khas Betawi dan beretebarannya pedagang kerak telor. Sisanya, ya... seperti toko biasa, tapi mewah.

Entah apa yang dirasakan pengungjung PRJ, mungkin pengelola harus mengumpulkan testimoni dan mengevaluasi acara PRJ. Karena sebelum acara PRJ dibuka, saat konferensi pers, yang didengungkan dari PRJ bukanlah pesta rakyat, tapi nilai ekonomi, dimana para pedagang dari Indonesia dan negara tetangga tertarik untuk ikut serta di acara ini. Ya... memang ini pula yang ada di benak saya. Tapi sepertinya masa jaya PRJ sudah lewat. Kalo tidak ada perubahan yang signifikan dari konsep PRJ, mungkin animonya akan menurun. Mungkin karena itu pula Pemkot DKI berencana men-tenderkan ulang.

Ya... mudah-mudahan PRJ tahun depan lebih baik dan lebih "menggigit".

Fw: Sharing : PRJ Hall D3 (Mohon masukkannya)

Ini adalah curhat saya ke KMM Oase Timur Komunitas TDA dan beberapa rekan TDA lainnya.
_______________________________________________________________________________________________

Teman-teman Oase Timur, gimana kabarnya?
Kemaren jadi kumpul kah?
Saya mau sharing sekalian minta masukkannya.
Saya lagi konflik nich, di internal, pribadi. Bingung terus berjuang di PRJ, atau stop, dan balik lagi berjuang di luar PRJ.

Setelah berjuang 20 harian, sepertinya sales di PRJ sudah melewati optimum. Sekarang justru kondisinya mulai menurun. Rata-rata omzet sehari kurang dari 100ribu. Sebenarnya masih ada beberapa ide yang belum sempat saya jalankan. Oya, rekomendari Pa Annas beberapa sudah saya jalankan.

Kurang lebih kendala dari stand Hall D3 PRJ :
1. Lokasi. Terlalu dekat pintu masuk arena PRJ, bukan pintu hall. Posisi sebelah kiri. Konsumen cenderung mau liat-liat, apalagi ketika baru masuk, males langsung belanja. Umumnya, konsumen ketika masuk langsung belok kanan. Jadi stand TDA kurang dilihat. Tetangga stand di depan, adalah cream bengkoang Dempo, yang salesnya super agresif. Tangan konsumen bisa langsung dipegang dan ditarik ke dalam stand. Membuat konsumen takut lama-lama di daerah situ.

2. Peserta. 27x3 m diisi oleh 12 peserta, dengan rata-rata spg 2 orang. Hanya saya sendiri yang gak pake spg. Beberapa spg nya 1 orang. Ketika semua spg berdiri di depan stand, otomatis isi stand langsung ketutup. Kalo pun melakukan penawaran secara lisan, jadinya sahut-sahutan. Buat pusing konsumen. Pernah kita mencoba strategi yang membuat konsumen mau melihat dan dateng, tapi kesulitan muncul karena terlalu banyak kepala yang harus diatur, dan tidak ada pemimpin, karena masing-masing punya bos sendiri-sendiri. Akhirnya saya stop. Karena membuat situasi di stand TDA jadi tidak kondusif.

Beberapa rekan TDA saya tanya, mereka sudah tidak mengejar retail, tapi lebih ke brosur, harapannya penjualan setelah ini.

Saya mempertimbangkan untuk itu. Tapi kalo pun saya brosur, pengunjung saya arahkan ke mana. Toko offline tidak ada. Toko online, kondisinya masih jauh dari minimal, belum bisa membuat transaksi. Kalo saya mau fokus diluar PRJ, saya harus setup online dulu. Sehingga orang mau beli. Tapi PRJ harus saya tinggalkan 100%, karena saya masih kerja sendiri. Tapi kalo saya tetep di PRJ, diluar PRJ harus saya tinggalkan.

Cari pegawai? Mungkin itu solusi. Tapi saya harus setup produk lebih jelas. Saat ini memang kondisinya banyak hal internal yang harus saya benahi. Terutama soal standar produk dan adminitrasi. Di awal minggu ketika loading naik, saya adminitrasi saya berantakan.
Diskusi sama istri sich, kemungkinan saya akan tahan sampai seminggu ini, terus tutup.
Konsep bisnis yang saya usung adalah ada di level distributor. Jadi targetnya bukan retail. Harga yang saya setup grosir. Dengan minimum belanja 200ribu. Retail itu bonus.
Produk di segmentasi jadi 2.
1. low end dengan harga retail 3ribuan.
2. hi end dengan harga berkisar 8ribu-12ribu. Produk hi end ini keunggulannya adalah produk daerah. Bukan produk Jakarta.

Mohon pendapat rekan-rekan ya....
Mang Yana

Friday, June 12, 2009

Laporan Hari Pertama Mang Yana Food @ Jakarta Fair 2009

Hari pertama yang luar biasa.

Hari pertama diawali dengan cerita seru Bunda yang mau loading barang ga bisa. Kira-kira sekitar pukul 15.00, Bunda sampai di pintu masuk deket Hall D3. Pintu tersebut adalah pintu pengunjung yang akan dibuka pukul 16.00. Jadi peserta stand tidak bisa masuk dari situ. Walaupun ada ID Card. Apalagi saat itu ID Card belum pegang. Dengan perjuangan yang luar biasa dari Pa Irwan (TDA Networking), akhirnya Bunda bersama teman-teman TDA yang terdampar akhirnya bisa masuk, walaupun harus muter ke pintu lain. Dan jauh pastinya. Untuk ada Mba Mei yang memberi tumpangan sama Bunda dan barang-barang Mang Yana Food.

Cerita berlanjut dengan bingung mau setting stand seperti apa. Geser sana, salah. Geser sini salah. Ya... sampai hari ini rasanya belum fix. Tapi show must go on. Eh... lagi beres-beres udah ada yang beli. Alhamdulillah. Pecah telor.

Lokasi stand TDA termasuk strategis. Tapi terlalu dekat dengan pintu masuk. Begitu masuk, yang dilihat stand TDA. Tapi, sayangnya konsumen yang baru masuk belum tentu mau belanja sekarang. Mau nya rata-rata lihat-lihat dulu. Ini, tantangan. Trafik ada, tapi buying sich belum tentu.

Material promosi yang disiapkan, sulit untuk di pasang. Karena stand, pas di dinding, dan ada blower AC yang kenceng niupnya. Atribut stand kalo dipasang pasti ketiup dan ga ke baca.

Sekitar pukul 21.00, sepertinya pengunjung sudah tidak ada yang dateng. Tinggal yang sudah masuk aja, lagi muter-muter. Ya... akhirnya kami beres-beres.

Senengnya jualan bareng keluarga sendiri (TDA), ngobrol aja. Jadi ga kerasa udah tanggal jam 21.00. Mudah-mudahan gak kerasa tahu-tahu sudah tanggal 12 Juli 2009, lagi ngitung omzet penjualan yang sampai 100juta..... he he he (LOA).

Thanks to Pa Irwan dan TDA Networking untuk kesempatan yang luar biasa ini.

Mohon doanya untuk hari kedua. Target omzet 2x hari pertama.

Mang Yana Food @ Stand 119 Hall D3 Jakarta Fair
0816616801

Wednesday, June 10, 2009

Mang Yana Food Goes To Pekan Raya Jakarta 2009

Pekan Raya Jakarta atau biasa juga disebut Jakarta Fair. Sebuah event tahunan yang sekarang bukan lagi milik warga Jakarta, tapi Indonesia, bahkan warga negara ASEAN pun sudah ada yang akrab dengan PRJ ini. PRJ bukan lagi pesta rakyat semata, tapi juga ajang bisnis yang luar biasa. Dengan target pengunjung 4juta orang, tentunya siapa yang tidak tertarik. Untuk tiket masuk saja yang dulu dikenakan 15ribu, bila dikali 4 juta, maka pemasukan untuk tiket saja mencapai 60 M. Pastinya transaksi yang terjadi lebih dahsyat lagi.

Untuk pertama kali Mang Yana Food dengan produk utama, makanan cemilan khas daerah, ikut di event besar ini sebagai penjual. Bergabung dengan teman-teman Komunitas Tangan Di Atas. Semua ini tentunya berkat kerja keras dari rekan-rekan TDA Networking yang tidak pernah lelah membuka peluang baru bagi TDA.

Lokasi stand yang diusung TDA ada 2, di Hall E akan bergabung rekan-rekan TDA dari garment dan footware. Sedangkan di Hall D3, akan bergabung dari berbagai macam produk. Hall D3 ini adalah hall multiproduk. Insya Allah sampai tulisan ini dibuat, ada 12 orang yang akan berjualan di Hall D3. Tadinya 13 orang, tapi 1 orang berubah pikiran, karena ada kesempatan yang lebih luas.

Berbagai tantangan menguji Mang Yana Food di perjalanan menuju PRJ ini. Dimulai dari keraguan untuk maju. Mundur mitra sharing. Kekurangan modal. Hingga menjadi berkah Ilahi yang luar biasa. Dari pinjaman dari sumber yang tidak pernah diduga (Sungguh ini adalah kehendak Allah untuk menolong hambanya, lewat tangan ibu yang tidak mau disebutkan namanya), suplay bahan baku yang ga pake uang. Dan tentunya dukungan keluarga dan istri tercinta. Bunda, maafin ayah, bunda harus meninggalkan theSEMUT sejenak. Anak2 ku, maafin ayah, bulan ini kita akan jarang main bersama. Mungkin kalian ketemu ayah cuma pagi saja.

Sejak bergabung dari TDA, saya sudah terbiasa mempunyai target. Tujuan nya bukan untuk mengurung diri, tapi supaya perjalanannya lebih jelas. Secara rupiah target kali ini adalah omzet 30 juta. Walaupun rasanya 100 juta bukanlah hal yang mustahil, tapi dengan kondisi kapasitas produksi dan modal saat ini, belum mungkin untuk mencapai angka ini. Kecuali ada 'tangan Tuhan' yang merubah segalanya. Sungguh hamba ikhlaskan kepada Mu Ya Rabb.

Impian terbesar dari event ini adalah branding. Ini akan menjadi tipping point perubahan besar untuk Mang Yana Food. Bukan hanya pembeli saat PRJ. Tapi mereka akan mencari Mang Yana Food setelah PRJ. Apalagi menjelang lebaran nanti Mang Yana Food akan berkolaborasi dengan theSEMUT dan Ina Cookies. Mudah-mudahan Allah mengabulkan rencana kami.

Tantangan terbesar adalah man power. Mang Yana Food saat ini hanya terdiri dari dua pemuda yang masih bekerja. Mudah-mudahan Allah mengijinkan kami tetap sehat dan terus berjualan di PRJ selama sebulan penuh. Jikalau Allah berkehendak omzet kami meledak, maka kami akan action memakai SPG. Sementara biarlah kami berdua berjualan bergantian sepulang kerja. Di produksi, kami mengandalkan Bunda theSEMUT tercinta, untuk terus mensupport kebutuhan PRJ. Mudah-mudahan Allah membalas epos Bunda ribuan kali lipat. Ayah hanya bisa membalas dengan cinta sayank.

Terkahir, rencana sudah dibuat. Action sedang dilaksanakan. Ikhlas dan pasrah lah yang ku miliki. Hasil dari rencana dan usaha kami adalah milikmu ya Allah. Kami ikhlas dengan takdir Mu. Berikanlah kami yang terbaik menurut Mu Ya Allah.

Mang Yana
0816616801 / 91543672

Kalo mau ke Hall D3 lebih deket masuk dari Gambir Expo atau Pintu 2. Telepon aja kalo mau kesana nyasar ya... Ditunggu kunjungannya. Mohon doanya

Tuesday, May 26, 2009

Bingung ikut PRJ ga? Ada yang mau sharing? Atau mau pinjemin modal :)

Ya, Allah pilihan apa yang harus hamba ambil ? Maju atau mundur?

Minggu kemaren, saya beranikan diri maju ke PRJ bersama TDA. Saat itu rencananya saya akan sharing berdua dengan teman. Waktu berjalan, kami berusaha mengumpulkan informasi. Beberapa hal yang belum jelas membuat kami ragu. Teman saya pun mundur. Tentu itu hak dia, wong saya yang nekat dari awal, maju tanpa informasi yang full.

Sekarang, pilihan saya cuma 2, maju terus ke PRJ atau mundur. 
Saya pilih mundur, dan bicara dengan panitia yang luar biasa dari TDA, yaitu TDA Networking. Tentunya beliau berharap saya tetap ikut. Karena kalo saya mundur, standnya mau dikemanain. Siapa yang bayar. Dibagi lagi ke peserta yang lain? Beban peserta yang lain juga sudah cukup berat. Saya juga ga tega nyusahin TDA Networking begitu saja. TDA Networking sudah begitu banyak membantu. Ya sudah, saya jawab, saya usaha dulu. Cari temen sharing atau cari modal (ada yang mau modalin?)

Saya coba hubungi satu teman yang sejenis dan kayanya cocok. Sayang, saat ini beliau belum bisa joint. Eh... malah ditawarin ambil barang dia, pake merk saya sendiri Mang Yana Food. Bayar udah PRJ.

Wah tambah bingung, maju atau mundur? Barang untuk stand sich ada. Gak pake uang. Bayar stand dan tambahannya itu lho. Nekat? 

Ya Allah hamba mohon petunjuk Mu.

Undangan : TDA Jaktim Offline Forum (Memulai Bisni, Menjadi Amphibi, Mastermind yang Funtastic)

Assalamu alaikum,
 
Melanjutkan posting sebelumnya. TDA Jaktim akan mengadakan pertemuan offline. Dengan agenda :
1. Memulai usaha dan menjalaninya secara amphibi
    Narasumber yang Insya Allah hadir Raja Selimut Hadi Kuntoro, Bang Zainal Abidin dan Cak Eko. Mudah-mudahan tidak ada halangan.
    Jadi bagi member baru yang masih bingung mau ngapain setelah ikut TDA, disinilah tempatnya untuk bertanya. Mudah-mudahan kegelisahannya bisa terjawab.
2. Bisnis dengan Mastermind jadi lebih Funtastic
    Masih belum punya kelompok Mastemind? Bingung kenapa harus ber Mastermind? Atau masih punya segudang pertanyaan Mastermind?
    Disini tempatnya mendapatkan jawaban.
    Khusus Mastermind Jaktim hasil pembentukan di Wata Kitchen, diharapkan hadir semua sehingga kita bisa review.
3. Menentukan agenda selanjutnya untuk TDA Jaktim Offline Forum
 
Acara akan dilaksanakan pada :
Hari Minggu, tanggal 31 Mei 2009
Jam 09.30 - 14.00
di Pandan Hijau Resto, Jl Pemuda 18 Rawamangun
Biaya : Rp 35.000 (Termasuk makan siang dan copy panduan Mastermind dari KMM Cipasera)
 
Kegiatan ini tidak terbatas untuk member TDA yang tinggal di wilayah Jaktim, tapi terbuka untuk siapa saja. Tapi untuk member TDA wilayah Jaktim, usahakan hadir, karena diperlukan masukkannya untuk menentukan kegiatan TDA Jaktim ke depannya.
 
Pendaftaran bisa lakukan mulai saat ini, dengan mengirimkan email ke dee_yan72@yahoo.com dengan format :
Subject : Daftar TDA Jaktim Offline Forum.
Nama
No telp
 
Yang daftar lewat milist tidak akan dicatat. Pembayaran dilakukan ke BCA no. rek. 840-000-9491 an Dian Ekawati, dengan menambahkan 3 digit no telp.
Contoh : Mang Yana - 0816616801, maka transfer Rp 35.801.
Pembayaran paling telat 29 Mei 2009 (email yang sebelumnya salah ketik) pukul 19.00. Pembayaran setelah itu, wajib ditambahkan Rp 15.000 (jadi Rp50.000) untuk disalurkan ke TDA Peduli. Mohon diusahakan tidak ada yang bayar ditempat.
Setelah melakukan pembayaran, mohon sms ke 0815-11373630
 
Apabila ada masalah / masukan untuk proses pendaftaran silahkan sampaikan ke yanawungkul@gmail.com atau ke 0816616801
 
Semoga acara ini memberi banyak manfaat untuk TDA.
 
Salam Sukses Mulia,
 
Mang Yana
~TDA, ayo kita warnai ekonomi Indonesia

Sunday, May 24, 2009

Ya.... Ditolak Lagi. Udah Pernah Ditolak Belum?

Beberapa waktu yang lalu, satu-satunya bisnis yang lagi saya fokus, fokus,
fokus, Mang Yana Food <http://kripikmangyana.blogspot.com> Cemilan Khas
Nusantara, baru aja ditolak dari sebuah perusahaan yang tadinya bisa
dijadikan faktor kali yang luar biasa menurut saya.
Sebenarnya ga ada yang special dari penolakan ini. Ini bukan yang pertama.
(Pengennya sich yang terakhir, tapi bisa ga jadi penolakan yang terakhir).
Hanya karena yang ini menurut perhitungan saya faktor kalinya gede.

Dalam berdagang atau bisnis harusnya sich biasa ditolak. Dimulai dari cari
modal, minjem temen ditolak. Minjem calon mertua, apalagi. (Ini bukan
pengalaman, soalnya soal modal saya belum pernah ditolak, jangan tanya
gimana caranya) Dapet peluang bagus, yang punya peluang diajak bermitra, eh
ditolak. Baru mulai jualan. Nawarin ke orang, ya... ditolak lagi.

Seberapa tahan kah Anda ditolak? Apakah kita bisa seperti Colonel Sander
yang ditolak hingga (berapa kali ya? Ada yang inget ga? ratusan kalo ga
salah) beberapa ratus. Kadang, beberapa orang melihat penolakan tadi seperti
sebuah kegagalan. Ah, gak bisa saya bisnis ini. Ah bisnis ini ga cocok.
Akhirnya banting setir, mending kalo banting setir ke usaha lain. Kalo
banting setir, berhenti usaha. Putus asa. Ini yang bahaya. Makanya kita
perlu mastermind, buat nyemangatin kita minimal, sehingga gak balik arah dan
berhenti action.

Adakah dari kita yang tidak pernah ditolak? Wah yang ini saya ga tahu. Tapi
kalo ada, saya perlu minta ketemu buat sharing. Atau orangnya diundang aja
di Forum Jumat.

Sebenarnya, ketika kita mulai menghirup udara bumi ini, kita sudah siap
untuk ditolak. Nangi s minta di gendong, tapi ibu kita repot sehingga ga
gendong, itu mungkin penolakan yang pertama. Jadi, harusnya, kita tidak
perlu takut, khawatir, apalagi putus asa dengan penolakan. Waktu bayi, kita
ga berhenti nangis kan sampai permintaan kita dipenuhi. Begitu juga
berbisnis.

Dan saya pun tidak akan berhenti menawarkan untuk nitip kripik tahu.
Akhirnya ada juga yang mau.

Mohon doanya, Sabtu mau ketemu orang untuk masukin ke Carefour.
Mudah-mudahan win-win, jadi dia ga nolak, saya juga ga menolak.

Mang Yana
KMM Oase Timur / 0816616801 / YM : Yanawungkul
http://mangyana.blogspot.com
http://kripikmangyana.blogspot.com

Tuesday, April 28, 2009

theSEMUT di Inacraft ke-11


Tanggal 22-26 April 2009 kemarin theSEMUT mendapat kesempatan untuk ikut menjadi peserta salah satu pameran luar biasa di Indonesia, Inacraft. Ajang ini cukup ditunggu oleh banyak orang, terutama pengusaha kerajinan. Hadir sebagai peserta dari seluruh belahan Indonesia. Pengunjungnya pun datang tidak hanya dari Indonesia. 

Terlibat di Inacraft adalah pelajaran yang sangat berharga. Perjalanan yang begitu indah. Kami baru mendapat informasi dari Bank Mandiri kalo dapet kesempatan ini tanggal 23 April siang. Sorenya langsung cek stok dan order beberapa material tambahan untuk jaga-jaga. Tanggal 24, Bunda theSEMUT survey lokasi dan berburu rak. Alhamdulillah sambil berburu ternyata malah dapet network baru dan kesempatan untuk belajar teknik baru lagi. Malamnya kami pinjam truk teman yang kebetulan punya usaha ekspedisi. Sampai JCC jam 9 malam. Langsung loading. Suasananya ramai sekali.  Jam 10, sebenarnya belum selesai, tapi sudah lumayan rapih, kami pun pulang untuk istirahat.
Tanggal 22, Inacraft dibuka oleh Pa SBY, salah satu stand yang dikunjungi sampai terbengong-bengong ketemu Presiden Indonesia yang ganteng ini. 
Situasi 3 hari pertama di Hall Cendrawasih, tempat stand binaan Mandiri berada, tidak terlalu ramai. Apalagi theSEMUT, retailnya sich tipis. Tapi Alhamdulillah banyak calon buyer yang mampir ke tempat kami. 
Hari Sabtu, tanggal 25 adalah puncanya untuk kami. Baik retail maupun buyer hasilnya luar biasa. Hari ini pun saya mengenalkan salah satu produk unggulan saya, Mang Yana Food, Kripik Tahu. Alhamdulillah habisa 80 pcs dalam sehari. Luara biasa. Sayang besok hari terakhir dan saya tidak bisa menyiapkan lebih banyak lagi.
Hari Minggu pun lumayan, walaupun tidak sehebat hari Sabtu. 
Malamnya kami pulang dengan senang, lelah, kotor, mobil penuh, sampai Bunda theSEMUT pun harus naik taxi sendiri.
Inacraft adalah pengalaman yang luar biasa. Entah berapa rupiah uang yang berputar selama event tersebut, milyaran rasanya sampai. Banyak peluang menarik yang kami tangkap. Banyak teman baru yang kami dapat.
Good Bye Inacraft 2009, see you next year.







Wednesday, April 22, 2009

Belajar Wirausaha : Memilih Peluang

Tuhan Maha Pengasih & Maha Penyayang. Kadang mencari bisnis yang tepat begitu sulit, mencari inspirasi begitu sulit. Banyak orang yang merasa begitu bingung dan susah memulai suatu usaha. Bingung mau usaha apa. Tapi kadang justru semua begitu mudah, saking mudah nyasampai bingung. Kadang Tuhan memberi begitu banyak, begitu melimpah, begitu besar. Tadinya tidak punya pilihan, sekarang banyak sekali pilihan.

Beberapa minggu yang lalu, saya merasa usaha hanya gini-gini aja. Tiba-tiba beberapa hari yang lalu, begitu banyak peluang yang tinggal dipilih dan dijalani. Saya pilih yang mana, kok sekarang malah bingung.

Ada tips dari salah satu founder TDA, Pa Hasan Basri, coba petakan (buat matriks) untuk menentukan usaha mana yang cocok.

Buat tabel. Paling kiri adalah jenis bisnisnya. Berikutnya beri nilai dengan skala 1-5 untuk nilai peluangnya. Berikutnya beri nilai untuk resiko dari bisnisnya. Berikutnya beri nilai untuk kemungkinan untuk dilaksanakan saat ini. Jumlahkan nilai-nilai tadi. Yang nilainya paling besar, itulah pilihan yang Insya Allah menurut Anda paling tepat untuk dijalankan.

Dan yang paling penting jalankan segera
karena

No Action Nothing Happen
Take Action Miracle Happen


Tuesday, March 10, 2009

Seri Bingung Jadi Pengusaha : Mulai Dari Mana

Setelah beres urusan modal, biasanya yang bingung kedua adalah mau ngapain. Paling ngga itu yang saya dan beberapa orang kawan rasain. Memang biasanya yang susah itu permulaan dan penutup. Mau kenalan sama orang yang kita sukai atau mau mengucapkan perpisahan dengan orang yang kita sayangi. Iya kan? Kalo gak, ya... maaf berarti Anda ga pelu baca tulisan yang ini, silahkan maju ke next level.
Ada banyak cara untuk memulai. Tapi dari banyak yang saya sering dengar adalah mulai dari hati. Pilih apa yang paling kamu suka. Hobi biasanya adalah pilihan yang ideal. Tapi orang Indonesia pada umumnya ga jelas hobinya apa. Kecuali yang hobi belanja. Contoh, yang hobi bola. Biasanya cuma seneng nonton, maen dan hapal pemain bola. Gak banyak yang lebih dari itu. Kecuali fans suatu club. Nah kalo yang ini suka berburu barang atau informasi klub tersebut. Dari situ lah peluang terbuka.Yang lebih parah, kalo saya tanya orang yang hobinya baca buku. Wah... ternyata gak tiap hari baca buku. Penulis favorit aja gak punya. Berburu buku gak pernah. Nah, kalo Anda termasuk orang seperti itu ada pilihan lain.
Mulai dari sekitar kita. Coba ngobrol sama teman, sebanyak-banyak nya. Apa keluhan mereka, apa kebutuhan mereka yang sulit dipenuhi. Itu peluang. Berikan solusi untuk kesulitan mereka. 
Ingat bisnis adalah sebuah SOLUSI. Makanya rentenir itu bukan bisnis, tapi kejahatan. karena bukan SOLUSI

Contoh sederhana. Di kantor, temen-temen pada sibuk biasanya. Mau ini, itu susah. Nah ini dan itu yang susah adalah peluang. OK?
Kalo masih bingung, bisa pake cara trial and error. Sekarang banyak produk dijual dengan cara sistem distribusi keagenan. Bisa dicoba yang paling kecil modalnya, kira-kira punya kesempatan untuk untuk dijual. Bisa jilbab, sendal, makanan. Wah... banyak deh. Tinggal liat aja iklan baris di Nova (yang ini bukan iklan lho).

Masih bingung? Kalo masih berarti kurang wawasan dan pergaulan. Alias kurang informasi. Cari informasi lebih banyak, OK.

Anda pasti bisa

Kesalahan Pemula : Berhenti Sampai Niat Saja

Ada 1 kesalahan yang hampir dilakukan orang saat pertama kali ia mengatakan saya ingin punya usaha sendiri. Apakah itu? Dia berhenti sampai disitu. Iya, dia sudah niat, sudah berkata sama orang lain, tapi setelah itu... NO ACTION.

Percayalah .... NO ACTION, NOTHING HAPPEN

Ini kan seperti Dono ngomong ke si Nono, kalo dia suka si Nini. Padahal Nono gak kenal dan gak tahu Nini. Jadi gimana Nini mau tahu kalo Dono suka. Pusing? Anak anda mau eskrim, tapi dia tidak berbuat apa-apa. Bicara sama Ayah saja tidak. Ngedeketin tukang eskrim aja ngga. Ngelangkah aja ngga. Gimana?
Jadi kalo Anda merasa jadi orang yang sudah pernah bilang "Saya mau punya usaha sendiri." atau "Enak ya punya usaha sendiri." Maka ACTION. 

Percayalah.... TAKE ACTION, MIRACLE HAPPEN

Kalo anak Anda mau eskrim, dan dia bilang sama Ayahnya, mungkin Ayahnya akan beliin tapi mungkin juga dimarahin karena gak boleh makan eskrim. Tapi anak itu gak akan tahu sampai dia mencobanya.
Anda pun tidak akan tahu apakah Anda bisa jadi pengusaha atau tidak.

Jadi buatlah KEAJAIBAN mu sendiri...

Tuesday, March 3, 2009

Seri Bingung Jadi Pengusaha : Gak Punya Modal

Kalo saya ngobrol dengan orang, yang sehari-harinya tidak puas dengan pekerjaannya, biasanya selalu bilang "Lo sich enak udah punya usaha. Gwa mau tuch kaya lo, tapi..."

Tahu kah Anda betapa besarnya kekuatan tapi itu. Tapi itu lah yang telah menghacurkan bangsa ini. Salah satu tapi yang sering diucapkan orang yang ingin memulai usaha adalah TAPI GAK PUNYA MODAL. Entah kenapa ia berpikiran gak punya modal, padahal tiap hari saya lihat modal (uang) berseliweran bingung gak ada yang minta. Gak percaya.

Ada satu cara sederhana untuk membuktikannya. Kalo Anda karyawan, dan atasan Anda pun karyawan. Coba tanya atasan Anda. Pak mau buka usaha gak? Pasti jawabannya mau. Jangan tanya punya modal. Tanya punya uang berapa. Pasti punya. Tinggal berapa nominalnya aja. Selesei kan masalah modal Anda. Kalo ga berani ke atasan, coba teman anda yang kira-kira pengeluarannya lebih kecil dari Anda. Atau saudara. Atau orang tua/mertua. 

Tapi pasti ada yang nanya lagi, KALO SEGINI MAU USAHA APA? KURANG DONK.
Usaha apa juga belum tahu udah bilang kurang. Terima aja, cari usaha yang bisa dengan modal segitu. Gitu aja kok repot.

Pernahkah Anda mulai usaha dengan modal nol, atau bahkan minus? Percayalah banyak orang yang pernah dan ia pun survive. Bahkan menjadi lebih besar dari yang Anda kira. Tahukah Anda pengusaha dari Bandung yang dijuluki Raja FO, memulai usahanya dengan modal tidak sampai berjuta-juta. Karena usaha pertamanya hanya berbekal kaos-kaos khas Bandung dan dijual di Puncak Pas.

Saya sendiri sudah membuktikan usaha dengan modal kurang dari 300ribu, tapi bisa survive dan tinggal menengguk untungnya saja sekarang. 

So, gak ada lagi alesan TAPI GAK PUNYA MODAL
Jadi masih bingung jadi pengusaha? 

Sunday, March 1, 2009

Laporan Festival Entreupreuner Indonesia 2009 (2)

Milad 3 TDA
 
Jamil Azzaini : EPOS EPOS dan EPOS

Apa yang diperlukan untuk meningkatkan hasil dari usaha Anda?

Expert x Asset x Epos

Anda perlu orang yang ahli untuk menjalankan bidang yang Anda pilih
Anda perlu asset yang tepat untuk menjalankan usaha Anda
Anda perlu menebar energi postif sebanyak-banyaknya kesekeliling Anda

Contoh : Balap Mobil F1
Ada mobil tercepat di dunia, bahan bakar terbaik di dunia, tapi Anda pake supir bajaj, bisa menang gak?
Atau bahan bakar punya, pengemudi ok, tapi naek bemo, bisa menang gak?
Atau mobil ok, pengemudi ok, bahan bakar, minyak oplosan, bisa menang gak?

Epos = Energi positif
Hukum kekekalan energi : Energi tidak akan hilang, hanya berubah wujud. 
E out = E in
E usaha = E hasil

Jadi kalo usaha 10, maka hasil 10.
Tapi pernah kan Anda lihat orang udah usaha 10, tapi kok kayanya hasilnya cuma 2 atau 5.

Masih ada rumus tambahan.
Hasil itu ada yang dirasakan langsung dan tidak langsung. Yang tidak langsung masuk ke tabungan.

E usaha = E Hasil Langsung + E Hasil Tak Langsung
Usaha = Hasil + Tabungan

Ada satu cerita, kisah nyata, saya yakin Anda sudah sering mendengarnya.

Ada seorang, anak kecil, miskin, kalo gak salah namany John Howard. Dia harus berjualan untuk sekolah. Suatu ketika, saat ia sedang berjualan, ia haus dan lapar. Ia bingung harus berbuat apa. Lalu akhirnya ia mengetuk satu rumah. Keluarlah seorang anak perempuan. Ia pun langsung bertanya, "Bolehkan saya meminta segelas air minum?" Anak itu pun langsung masuk ke dalam dan membuat segelas susu dan memberikan ke anak tadi, John Howard. Selesai meminumnya, anak itu langsung bertanya kepada anak perempuan tadi, "Berapa saya harus membayar untuk susu ini?" "Tidak perlu jawabnya." John pun berterima kasih dan melanjutkan untuk berjualan.

Beberapa tahun kemudian, anak perempuan itu jatuh sakit. Sangat parah, sehingga harus dirawat di rumah sakit terbaik oleh dokter-dokter terbaik. Tapi akhirnya ia pun bisa disembuhkan. Esoknya, petugas datang ke ruangannya, berkata bahwa kata dokter ia sudah bisa pulang dan menyerahkan map. Tentunya map tersebut adalah berisi tagihan. Anak itu pun menangis, ia bingung bagaimana harus membayar tagihan tersebut. Pasti sangatlah mahal. Tapi ia pun memutuskan harus terus maju, dan ia pun membuka map nya. 
Alangkah terkejutnya, ternyata map tersebut berisi selembar kertas dengan tulisan

Biaya rumah sakit anda telah dibayar lunas dengan segelas air susu

Tertanda 

dr John Howard.


Anak perempuan itu telah melakukan usaha (memberi segelas susu) dan ia tidak mendapatkan hasil apapaun saat itu (hasil langsung). Tapi perbuatannya tersebut ditabung, dan cair saat ia memerlukan.

Maka perbanyaklah energi positif Anda. Kalau bukan hari ini Anda mendapatkan hasilnya, maka Anda telah menabung untuk nanti saat tertentu Anda memerlukannya. 


Laporan Festival Entreupreuner Indonesia 2009 (1)

Milad 3 TDA
 
Bob Sadino : Otak di Dengkul
 
Saya gak sekolah, kalian yang sekolah pasti gak level sama saya.
Begitu salah satu kutipan dari Bob Sadino saat di Milad 3 TDA kemaren. Kata Om Bob, kalo mau dengerin dia hari ini dan nyambung, otaknya simpen dulu di dengkul.
 
Versi Om Bob, untuk menjadi entreupreuner ada 3 hal yang harus di hilangkan.
1. Hilangkan rasa takut. Ngerti kan? Ya... minimal jangan takut miskin, wong udah miskin kan? Kalo ga miskin ngapain jadi entreupreuner.... He he he itu yang terakhir kata saya. Karena kalo takut rugi pasti gak akan pernah jadi entreupreuner, wong ga ada usaha yang bisa jamin bakalan untung terus.
2. Hilangkan harapan. Kalo di sekolah atau di buku-buku, pasti orang bilang manusia harus punya harapan. Harapan lah yang memacu manusia hidup. Buat Om Bob itu ga perlu. Gak usah pake harapan, jalanin aja. Ga usah pake target, action aja. Ga usah pake rencana, maju aja. Mungkin, kalo ada harapan, kalo gagal, nanti bisa kapok, yang ini pendapat saya.
3. Hilangkan mindset yang ada selama ini. Jangan punya pikiran jualan buat untung. Kalo Om Bob, jualan buat rugi. Setuju gak? Kalo ga setuju, pindahin dulu otaknya ke dengkul :) Kalo dibilang jualan buat untung, pasti untung terus gak? Ngga. Kalo jualan buat rugi, pasti rugi terus ga? Ngga. Jadi? Sama aja kan. Itu cuma mindset kita yang udah kelamaan di sekolah.
 
Ada satu rahasia paling mujarab kalo mau jadi pengusaha yang Om Bob sampaikan. Mau tahu? Sabar... ada yang lebih penting.
 
Ada satu pertanyaan saya untuk Om Bob yang tidak sempat saya lontarkan karena tidak kebagian giliran bertanya oleh Om Bob. Kenapa Om Bob jadi pengusaha? Dari apa yang disampaikan, saya secara pribadi menyimpulkan Om Bob menjadi pengusaha karena untuk menolong orang lain. Om Bob ingin berguna untuk orang lain. Om Bob gak punya karyawan, punya nya anak. Anak Om Bob ada seribu katanya. Anak kandungnya gak ada yang dapet dari usahanya (sekarang maksudnya). Kata Om Bob, kenapa kita bikin usaha supaya anak cucu kita bisa senang, enak aja mereka enak padahal ga ngapa-ngapain. Jadi buat yang mau jadi pengusaha atau entreupreuner, coba pikir lagi kenapa gak mau jadi karyawan? Apa sich alesannya?
 
Rahasia untuk jadi pengusaha cuma satu. Tau hukum newton no satu. Ada sebab makan ada akibat. F=F.
Yang diperlukan pengusaha adalaha MELANGKAH. Maka lihatlah akibatnya. Maksudnya? ACTION sekaranga juga. Jangan OmDo, jangan NATO, jangan Dream only, jangan Strategy only.
 
Gimana otaknya masih dikepala atau udah di dengkul?
 
Kabarin ya kalo udah praktekin ilmu Om Bob ini gimana hasilnya. Tapi kalo belum praktek udah pusing jangan diterusin, gak dijamin kalo masuk rs, soalnya belum level.
 

Sunday, February 15, 2009

Perjalanan Bisnis ke Garut (Pa Agustav & Matrade) & Bandung (Pa Asep Sarifudin)

Alhamdulillah, perjalanan bisnis pertama saya yang full dibayarin oleh hasil usaha, berjalan lancar dengan sedikit hambatan (masuk angin hambatannya).
 
Terima kasih atas undangan, semangat, bantuan, nasihat dan segala masukan dari Pa Agustav untuk pertemuan dengan Matrade di Garut kemaren (12 Feb 09).
Terima kasih Pa Riko, sudah berkenan menampung saya dan istri.
Terima kasih untuk Pa Asep Sarifudin (TDA Bandung) yang sudah mengantar berkeliling ke Kadin Bandung dan beberapa anggotanya (13 Feb 09)
 
12 Feb 09
Di Garut langsung bertemu dengan Pa Riko di rumah dan tokonya. Semoga produk Baby Fish nya segera menembus ekspor. Waktu makan siang, Pa Harri dari Matrade pesen Baby Fish lho.
 
Pertemuan di kantor Bupati Garut adalah pengalaman pertama saya berhubungan dengan pemerintah selain urusan KTP. Pengalaman yang luar biasa.
 
Makan siang (atau sore?) dengan semua tamu dan tuan rumah (pengusaha Garut) yang luar biasa. Di situ Pa Agustav banyak memberi masukan ke kami. Strategi yang direncanakan berjalan lebih baik. Karena ternyata yang mulai duluan menanyakan produk kami adalah Pa Norman dari Malaysia. Karena di tanya, ya... kami keluarkan saja produknya, Alhamdulillah responnya sangat baik sekali. Dan mereka meminta kami datang ke kantor, dengan 'persenjataan' yang lebih lengkap dan amunisi yang lebih banyak. Mudah-mudahan segera.

Sayangnya saya tidak bisa lanjut, ikut tur di Garut, kondisi saya mulai agak mual dan pusing, sehingga kami memilih berpisah dengan rombongan dan kembali ke Bandung.

13 Feb 09
Walapun kondisi belum fit, tapi kan harus Tahan Diapain Aja (betul Pa Agustav), kami memenuhin tawaran tur di Bandung oleh Pa Asep Sarifudin (TDA Bandung). Pertemuan di awali di Kadin Bandung. Alhamdulillah, produsen yang kami cari menemui titik terang di sana. Perjalanan di lanjutkan ke salah satu sentra keramik dan toples lukis. Tadinya mau ditambah satu lagi, tapi waktu dan kondisi yang terbatas, terpaksa kami tunda lain waktu.
Tapi setengah hari kemarin, kami banyak berdiskusi, dan Insya Allah akan segera bersinergi. Mudah-mudahan lancar.


Maaf, sharingnya yang telat. Sabtu harus saya gunakan untuk pemulihan soalnya. Dan Minggu harus konsentarsi di produksi snack yang telat nich. Maklum man powernya masih terbatas. (Alesan nich)

Mang Yana