Tuesday, March 4, 2008

Curhat....

Ini adalah tulisan yang berat untuk saya. Kenapa? Karena selama ini saya adalah orang yang tertutup. Makanya, temen-temen di TDA pasti sedikit sekali yang tahu saya. Itu adalah mental blok yang ingin saya pecahkan. Selama ini saya hanya bisa cerita all out dengan istri saya. Iyalah, itu pasti. Tapi, peristiwa beberapa hari terakhir membuat ingin berbicara lebih banyak dengan lebih banyak orang.

Background
Jauh kebelakang, sekitar tahun 1998, saat itu saya baru berumur 17 tahun. Entah, apa yang merasuki saya. Saya memutuskan bahwa nanti saya tidak akan jadi karyawan. Tapi jadi pengusaha. Seperti Sichiro Honda. Usaha saya akan memberi lapangan kerja. Suatu saat tidak ada lagi orang miskin di Indonesia. Minimal di Bandung. Saat itu saya di Bandung. Entah orang akan melihat saya seperti apa kalo tahu itu yang ada dipikiran saya. Saya juga tidak mengerti apa yang membuat saya mempunyai pikiran seperti itu. Saya suka membaca buku, tapi saya bukan orang yang rajin membaca buku-buku berat. Bukan setiap ada buku bagus, saya baca. Saya cuma mau berbuat baik. Seperti tokoh pahlawan di film anak-anak yang dulu sering saya tonton.
Hari ini saya belum berhasil seperti Honda. Tapi menikmati rejeki hasil jerih payah Honda dulu. Besar sekali ya pahala Honda, sudah memberikan lapangan kerja begitu besar hingga seluruh dunia.

Mohon maaf untuk temen-temen yang kecewa dengan Ayat-Ayat Cinta. Tapi setelah menonton saya masih introspeksi kenapa saya begitu hampa di sini (TDB). Sepertinya saya tidak ikhlas menerima kenyataan bahwa sementara ini saya baru bisa menjadi karyawan. Paling tidak film itu sedikit mengingatkan saya. Sampai saya bertanya dengan istri saya. Apakah saya salah hampir 5 tahun semua sisa waktu, energi dan uang yang ada saya gunakan untuk meraih obsesi saya. Kadang karena terlalu terobsesi, saya kurang menggunakan akal yang diberikan Tuhan dengan maksimal. Terlalu terburu-buru, tidak sabar. Lambat laun kok sepertinya saya hanya mengejar dunia. Padahal harta hanya seperti air laut, diminum tidak akan menghilangkan haus (begitu kan kata Aa Gym, Pak Is?). Obsesi saya tidak tercapai, hati ini semakin haus.

Akhirnya, dari situlah saya sadar. Bahwa saya beruntung sudah punya saudara di TDA ini (Saya inget itu yang Pak Yusef sampaikan saat menutup seminar Luck Factor tahun kemaren). Kenapa saya tidak berbagi dengan mereka. Akhirnya saya beranikan menulis email ini. Tapi tidak cukup dengan email, saya harus lebih banyak bertemu dan berbicara dengan mereka. Dan sekarang saya putuskan, saya bukan orang tertutup. Saya adalah orang yang supel, mudah berbicara, bergaul dan berbagi dengan siapapun. Pengusaha adalah cita-cita dan mimpi saya. Dan saya ikhlas dengan rejeki-Mu ya Allah. Karena ini yang engkau berikan pastilah yang terbaik.

Benar. Tulisan ini membuat saya sedikit lega. Setelah ini saya ingin ijin dengan rekan-rekan yang lain. Saya ingin silaturahmi, main, ngobrol-ngobrol, belajar, mencari peluang, mencari AHA ke tempat rekan-rekan. Mudah-mudahan tidak keberatan. Saya tiodak tahu bisa mulai bersilaturahmi dengan siapa. Tapi saya tinggal di Rawamangun. Mungkin yang deket-deket dulu. Ada yang bekenan kah?

Terima kasih untuk mau membaca email saya.
Yana

Pak Moderator, kalo email saya dianggap negatif, saya mohon maaf dan jangan di banned.
Rekan-rekan, saya jarang online. Kalo ada yang berkenan kontak saya lewat sms ke 0816-616801 atau triyana@astra-honda.com