Saturday, November 22, 2008

Bertemu Pa Haji Alay, Ditawari Kios di Tanah Abang

Posted by: "yana" yanawungkul@gmail.com yanawungkul
Sat Nov 22, 2008 8:02 am (PST)
Hari ini, saya mengantar istri tercinta belanja perlengkapan untuk toples cantik ke Tanah Abang. Saya pun coba sms Pa Edi (Toko Alifia) barangkali bisa silaturahmi. Tapi ternyata hari ini belum jodoh.

Saya sampai Tanah Abang masih pagi, sekitar jam 9an. Ada satu toko yang dituju bukanya aga siang. Jadi kami muter-muter dulu. Masuk ke Blok F. Biasa, istri sambil cuci mata liat jilbab.

Waktu istri saya lagi berhenti di satu kios, saya jalan ke arah luar (daerah ruko kalo ga salah). Terkejut saya, saya lihat Pa Haji Alay sedang memperhatikan suasana di Tanah Abang. Seperti sedang mengamati orang-orang bekerja. Saya langsung kembali ke istri, dan bilang kalo ada Pa Haji di sana. "Mana-mana?" Istri saya langsung mencari dan mengajak saya menghampiri Pa Haji

Sementara ini istri saya hanya mengenal Pa Haji dari cerita saya hasil membaca saya di milist. Istri saya sangat ini mengenal Pa Haji. Itu salah satu LOA nya. Dan tadi berhasil dipenuhi. Saya dan istri langsung menghampiri Pa Haji. Kami menyapa Pa Haji dan bersalaman. Saya mengenalkan diri, dan menjelaskan waktu itu kami pernah bertemu Pa Haji di ATC Bandung setelah HBH TDA. Tapi sayangnya kami harus pamit duluan karena ada acara keluarga. Dan tidak sempat pamit sama teman-teman. Hanya sama Bu Beti kami sempat pamit.

Pa Haji langsung nanya usaha kami. Saya ceritakan kegiatan istri saya. Toples cantik. Beliau nanya jualan di mana. Di internet saya jelasin. Beliau langsung nembak, mau buka disini. Bengong deh kita. Itu salah LOA kami. Ini juga yang pernah disarankan Pa Hadi. Cari toko supaya kalo ada yang nanya gampang jawabnya. Dan ya... orang masih ngeliat lebih serius kalo ada toko offline nya.

Pa Haji langsung ngajak kami ke kantornya. Saya baca tulisan kantor pemasaran. Saya ga ngerti nih. Apa berarti Blok F yang ruko, di belakang Tanah Abang Blok F itu dikelola Pa Haji? Mungkin temen-temen TDA dan para founder lebih tahu. Di kantornya beliau langsung bilang, kalo mau buka disini, buka aja bayarnya nanti kalo sudah untung. Mau buka disini atau di Bandung. Dari pengalaman, sepertinya saat ini kami belum siap usaha beda kota. Jakarta tentunya menjadi pilihan. Beliau bilang, ya udah di Jakarta, di Bandung biar beliau aja yang jual.... Bengong lagi deh saya.

Disana Pa Haji memantapkan hati kami. Kita harus yakin dengan rejeki itu pemberian Allah, Jangan takut gak laku. Allah lah yang membuat itu laku. Bukan merk, nama, model atau yang lainnya. Berdoa terus.

Dan beliau pun memberi saran, hasil dari kunjungan ke Malaysia. Kami diminta modifikasi produk jadi oleh-oleh Bandung. Targetnya turis Malaysia. Katanya banyak yang ke Bandung. Sepertinya memang benar sih. Saya pernah ketemu rombongan turis dari Malaysia di Tangkuban Perahu. Dan itu bukan pertama kalinya mereka ke Bandung menurut pengakuan mereka.

Rupanya saat kami bicara dengan Pa Haji, ada orang lain yang bertamu dan menunggu bertemu Pa Haji. Saya pun pamit dan segera menindaklanjuti saran Pa Haji.

Saya pernah nulis di amri.web.id (maaf Mas Amri saya lupa sampaikan salamnya. Insya Allah kalo ketemu lagi saya sampaikan) soal the power of iri. Dan saya bilang saya iri dengan Pa Haji. Bisa memberi begitu banyak. Manusia seperti apa yang bisa begitu ringan memberi, tanpa meragukan, tanpa mengenal siapa yang diberi.

Semoga Indonesia diberi semakin banyak orang-orang seperti Pa Haji.

Mang Yana
http://thesemut.blogspot.com
http://toplescantik.blogspot.com

Re: Bertemu Pa Haji Alay, Ditawari Kios di Tanah Abang
Posted by: "Edi S. Kurniawan" edieskurniawan@yahoo.com edieskurniawan
Sat Nov 22, 2008 8:51 am (PST)
Pa khabar Mang Yana?

Wah terakhir kita ketemu dan sempat ngobrol di Bandung yah Pak pas
acara HBH kemaren.
Maaf yah, pagi tadi saya ada agenda pembentukan MasterMind Tangerang
bersama team MM Cipasera 1, jadi kita tidak bisa ketemu, saya ke
Tanah Abang siang habis Dhuhur.

Pak Haji memang selalu begitu Pak, selalu memberi penawaran2 pada
teman2 TDA yg datang yg kelihatan serius berusaha dan lebih senang
lagi kalau ada yang masih tdb ingin ber-Ambibi atau minat menjadi
TDA, namun agak sayang hanya sedikit yang ambil peluang itu.
intinya kalau Bapak berminat langsung take action aja, senggang
waktu intervalnya jangan terlalu lama keburu Pak Haji lupa atau
tawarannya diberikan ke orang lain.

Yang Bapak maksud Blok F itu adalah Blok F3, benar Pak 40-an Ruko
Mewah di F3 itu yang mengelola dan memasarkan Pak Haji, saya juga
menempati salah satu ruko di blok itu.
Yang masih kosong tinggal sedikit kok Pak, malah bagian depan sudah
terisi semua, ini sebenarnya juga salah satu strategi sederhana
marketing Pak Haji dalam bisnis Properti, nanti akan coba saya share
deh strateginya.

Wassalam,

Edi S. Kurniawan
CS : 021-9433-2266, 0852-1515-2182, 0818-13-8767
Toko ALIFIA, Tanah Abang, Jakarta
Grosir Pakaian Anak & Perlengkapan Bayi
Blok A Lt. G Los C No. 88 & Ruko Blok F3 No. 18
http://www.grosirtanahabang.com/
SMS Center : 021-3017-2659, 0838-8811-805


Tuesday, November 11, 2008

PROKLAMASI

Saya, Triyana dengan ini menyatakan, Insya Allah setelah Halal Bi Halal Tangan Di Atas 2008, harus hidup sukses dunia akhirat. Hal-hal mengenai :
1. menjadi suami dan ayah yang baik
2. keluarga sakinah
2. berangkat umroh dan Haji
3. rizki yang halal, berlimpah dan manfaat
4. menjadi pengusaha yang amanah, barokah dan berguna bagi umat
5. memiliki tempat tinggal sendiri
6. mampu berbuat yang terbaik untuk apapun
7. dan lain-lain
diselenggarakan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya

Bandung, 8 November 2008
Atas nama diri sendiri

Triyana
Direktur Sukses Diri Sendiri

_____________________________________________________________

Salah satu yang materi dari Halal Bi Halal TDA 2008 di Bandung tanggal 8 November 2008 yang ingin segera saya praktekan adalah mem PROKLAMASI kan diri saya. Sebenarnya ini bukan ilmu baru.
Ini sama seperti Dream Board, Deklarasi kan diri kita, kita adalah apa yang kita pikirkan.

Kita akan bergerak sesuai dengan yang kita inginkan/mimpikan (Dream Board).
Orang akan bereaksi sesuai dengan apa yang mereka ketahui. Kalo mereka tahu kita pengusaha, maka mereka akan berbicara seolah-olah berbicara dengan pengusaha walaupun kita masih karyawan, karena kita mendeklarasikan diri kita.
Kalo kita tidak mampu (seperti yang kita pikirkan) maka benarlah, kita tidak akan mampu.