Thursday, September 16, 2010

Lebaran 2010 : How Do We Die ?

Judulnya aneh gak? Lebaran ngomongin kok gimana kita mati.

Seperti biasa seperti orang-orang pada umumnya, Lebaran digunakan untuk bersilaturahmi, yang sudah sering bertemu, makin erat silaturahminya, yang jarang berjumpa di sambung kembali silaturahminya. Ada beberapa keluarga yang cukup lama terputus komunikasinya kami kunjungi.

Dari silaturahmi ini, berkumpulah mereka yang sudah merasa kakek dan nenek, karena sama-sama sudah punya cucu. Bahkan ada yang sudah punya cicit. Umurnya sudah 100 tahun.

Dari dikusi beliau-beliau ini, ada satu yang selalu saya ingat. Katanya : Sekarang mah gimana kita mati. Udah gak mikirin harta, rumah, anak-anak udah gede udah mandiri. Paling berdua aja sama istri. Mau sakit atau sehat sama aja. Yang dipikirin gimana nanti mati.

Akankah kita meninggal dalam keadaan Husnul Khatimah?

Yang muda mencari harta, pekerjaan, rumah, mobil, karir, istri, anak. Setelah itu? Setelah selesai semua? Kalo hanya itu yang dicari, pasti bisa, dan pasti akan selesai. Tapi apakah hidup kita sependek itu? Apakah manfaat kita sependek itu? Mari kita karya kan diri kita untuk agama, umat dan bangsa ini. Sampai ujung hayat...

Silaturahmi kemaren sangat membekas, rasanya tubuh yang Allah SWT berikan ini masih dikaryakan secara sempit. Hanya untuk diri sendiri. Maksimal untuk keluarga dekat. Semoga tulisan ini membuat hamba selalu ingat peringatan yang Engkau berikan.

Semoga kita kembali dalam keadaan Husnul Khatimah

No comments:

Post a Comment