Wednesday, January 13, 2010

Kerupuk Setan : Sejarah

Sudah kira-kira 4 bulan ini, fokus produk mengerucut kepada Kerupuk Setan. Sebenarnya ini bukan produk baru. Sudah setahunan saya kenal dengan kerupuk ini. Saya jual tanpa nama. Hanya stiker Mang Yana Food.

Pilihan fokus dengan Kerupuk Setan ini diawali oleh event di PRJ (Pekan Raya Jakarta) Juni 2008 lalu.

Sedikit kilas balik.
Saat itu, Mang Yana Food, menjual produk makanan ringan/snack dari beberapa kota di Indonesia. Lampung, Pekalongan, Ciamis dan Makassar. Range harga produk tersebut sekitar 8.000-12.000. Untuk menarik massa, maka dilakukan diversifikasi dengan produk lain dengan harga fix 2.000 (harga special PRJ, normalnya 3.000). Harapannya dengan ada tulisan harga 2.000, bisa menarik leads. Baru kemudian ditawarkan produk lain yang harganya 8.000-12.000.

Rupanya strategi ini berhasil menarik leads, tapi tidak seperti yang diharapkan. Sulit untuk mengubah pilihan konsumen, karena mereka mampir ke stand untuk produk yang harganya 3.000.

Buah dari proses tadi, ternyata salah satu produk yang harganya 3.000 ada yang super laku. Sampai kami kehabisan stock di gudang. Tim produksi pun harus kerja keras untuk memenuhi kekosongan tersebut.

Evaluasi dari PRJ, kami memutuskan untuk memilih produk, apakah yang 8.000-12.000 atau yang 3.000an. Akhirnya pilihan kami jatuhkan pada produk yang harganya 3.000an. Walaupun di Jakarta ternyata sudah banyak pemain produk seperti ini. Tapi kelihatannya masih ada peluang. Dan kalo rejeki Insya Allah gak akan kemana-mana.

Dari situ kami pilih dulu satu produk unggulan untuk di branding. Pilihan jatuh ke kerupuk putih yang super duper laku. Karena super pedes, konsumen menjulukinya kerupuk setan. Ada yang bilang 'Setan pedes banget'.

Jadi tagline nya : Awas setan aja kepedesan :)

No comments:

Post a Comment