Sunday, November 29, 2009

Refleksi 2009 : Mari Kita Berubah

Perubahan itu pasti. Seperti halnya kelahiran dan kematian. Ia pasti akan datang.

Ketika duduk bersila setelah shalat dan berdoa, teringat saya dua puluh tahun yang lalu, ketika bermain di taman saat masih TK. Meniup api dari mulut bersama-sama teman-teman yang lulus kuliah saat wisuda. Melamar istri tercinta. Kelahiran anak pertama. Anak kedua. Dan sekarang mereka sudah sekolah, belajar membaca.
Seringlah melihat kebelakang. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya. Begitu dulu kata guru saya. Maka, pastinya pribadi yang besar adalah pribadi yang menghargai sejarahnya, masa lalunya.
Bagaimana kita menghargai masa lalu kita, menunjukkan siapa kita saat. Bila kita bersyukur dengan apa yang kita miliki, apabila kita merubah semua kekurangan kita, maka kita akan menjadi pribadi yang besar. Saking besarnya, diri ini bukan milik kita lagi, tapi milik umat manusia. Istri, anak, orang tua, saudara, kawan, sahabat, tetanggga. Bahkan pengemis yang lewat pun akan memiliki kita.

Seberapa sering kita melihat masa lalu, bersyukur dan berubah karena. Allah tidak akan mengubah suatu kaum bila kaum itu tidak mau berubah. Begitu guru saya menjelaskan isi Al Quran. Jadi saya yakini, Allah tidak akan merubah masa depan saya lebih baik dari hari ini bila saya tidak mau berubah. Berubah dibanding hari kemarin, dibandingkan masa lalu saya.

Karena itu saya berdoa untuk berubah. Berubah sifat dari malas menjadi rajin, dari suka menunda menjadi menyegerakan, dari excuse jadi no excuse, dari tanpa goal menjadi dengan goal, dari tidak disiplin, menjadi disiplin, dari miskin menjadi kaya, dari sedekah seribu menjadi sedekah sejuta, dari memakai motor menjadi memakai mobil.

Perubahan itu pasti. Dan saya pasti ingin berubah. Untuk yang lebih baik.

No comments:

Post a Comment