Tanggal 21 November 2012, @ kota Palu Sulawesi Tengah
Setelah kemaren sore nonton film In Time (2011) -
dimana waktu ada mata uang yang berlaku. Dan jika uang/waktu nya habis, maka
orang tersebut akan mati. Berbagi waktu (sharing) dengan orang yang kita cintai
menjadi sangat penting di film ini. Sebuah film action.
Cerita soal mata uang ini mengingatkan saya dengan cerita
Pak Badroni Yuzirman mengenai Forum Tangan Di Atas beberapa waktu yang lalu.
Pak Handoko menyampaikan bahwa berbagi (sharing) adalah mata uang yang baru
(new currency).
Kalo kita perhatikan, sharing memang semakin banyak orang
lakukan, terutama dengan semakin banyak pilihan media untuk berbagi. Ada blog,
notes atau wall di Facebook, ada kultwit di Twitter. Dan saya yakin masih banyak
media lain yang belum pernah saya coba. Apapun motivasi dari yang menulis
(sharing), tapi jelas bahwa berbagi/sharing telah menjadi sesuatu
yang diperlukan. Orang memerlukan informasi, dan banyak orang yang kelebihan
informasi. Dengan memberikan/membagi informasi yang dia miliki, dia mendapat
keuntungan lain. Minimal dia semakin menguasai informasi tersebut. Karena ia
terus mengulangnya.
Saya adalah salah yang merasa menikmati moment berbagi
tersebut. Seperti haus untuk terus berbagi, walau hanya sedikit yang saya
miliki, tapi saya ingin terus melakukannya. Sampai saya ‘memaksa’ tim saya
untuk melakukan sharing. Karena saya yakin, mereka suatu saat akan merasakan
manfaatnya. Dan saya pun yakin mereka memiliki sesuatu yang orang lain tidak
miliki. Sharing menurut saya adalah salah satu teknik untuk meningkatkan soft
skill kita, terutama communication skill.
Rene Suhardono berkata bahwa tiap orang itu adalah unik.
Tidak ada satu orang pun yang 100% identik dengan orang lain. Setiap orang itu
adalah mahakarya Sang Pencipta, begitu kata Jamil Azzaini. Sebuah mahakarya,
pastinya menghasilkan pengaruh terhadap dunia ini, minimal lingkungan sekitar
kita. Keunikan kita, adalah sebuah mahakarya, dan seharusnya kita bisa berbagi
keunikan ini, tidak lagi hanya berbagi harta atau tenaga. Tetapi keunikan
pribadi kita, sebuah sudut pandang yang berbeda, sebuah ide yang berbeda,
pikiran, semangat atau pun passion yang kita miliki. Kita bagikan kepada dunia,
1% yang terbaik (unik) dari kita (mahakarya) saja, saya yakin kita mempunya
impact terhadap dunia ini.
Perkenalan saya dengan kawan-kawan di Impact Factory seakan
membakar saya untuk terus berbagi, walau hanya satu tetes dari diri saya. Tapi
satu tetes ini membuat saya terus belajar untuk berbagi, sehingga semakin
banyak yang perlu saya bagi kepada orang lain. Satu tetes itu bahkan membuat
saya mendapat hadiah senilai $200 dari
Slideshare.
Tetapi yang membuat energi saya meledak seperti matahari,
adalah satu ucapan terima kasih dari seseorang karena satu tetes itu. Wow...
sebuah efek dari sebuah makakarya. Ya... sudah seharusnya sebuah mahakarya
memberikan pengaruh/efek atas keberadaannya dimuka bumi ini. Tuhan tidak menciptakan kita untuk
sia-sia
Saya baru belajar sedikit ilmu baru, sudah mendapat
tantangan untuk berbagi. Ya, tantangan, ujian, cobaan atau apapun namanya, itu
yang saya yakin membuat kita bisa semakin baik. Membuat kita berusaha lebih
keras. Belajar lebih banyak. Jangan sia-sia kan sedikit pun (satu tetes)
anugerah yang Tuhan berikan pada diri kita.
Masih belum yakin bahwa diri kita punya sesuatu untuk dibagikan (sharing)? Sharing uang, kadang kita tidak punya. Sharing tenaga, kadang kita sudah kehabisan. Sharing sedikit pengetahuan. Kepada siapa saja. Tidak perlu menunggu kita S1, S2, phd atau master. Karena kita adalah sebuah mahakarya ciptaan-Nya.
Beruntung saya diberi kemudahan untuk berbagi dengan lingkungan sekitar saya. Mulai dari tempat saya bekerja. Komunitas Tangan Di Atas, terutama wilayah Jakarta Timur. Tapi sekarang banyak sekali komunitas yang sangat giat #sharing atau berbagi. Ada IdBerkebun, ada AkademiBerbagi, adaAyahASI dan masih banyak yang lainnya. Pilihlah yang cocok dengan kita.
Untuk yang tinggal di kota, coba masuk ke daerah pelosok. Saya yakin, Anda akan menemukan bahwa begitu banyak yang bisa kita semua bagikan. Bukan hanya harta dan tenaga. Cita-cita saya suatu saat bisa berbagi lebih banyak ke meraka yang tinggal di daerah jauh dari media informasi. Apa lagi teknologi. Saya ingin berbagi lebih banyak. Walau hanya 1+1=2.
No comments:
Post a Comment