Wednesday, July 10, 2013

Discover Me (II) --> Pilihan

Tulisan ini melanjutkan sebuah tulisan yang sudah sangat lama Discover Me (I). Freeze, mungkin itu kata-kata yang tepat. Semua saya bekukan dulu. Bisnis saya stop.  

Pertanyaannya kenapa saya tidak sungguh-sungguh berusaha menjalankan bisnis saya. Padahal 8 tahun sudah saya investasikan waktu saya untuk bisnis. Tapi hasilnya tidak ada yang signifikan bermanfaat bagi keluarga dan orang-orang di sekitar saya, bahkan untuk saya sendiri pun sama.

Jawaban pertama yang muncul adalah keengganan dari diri saya sediri untuk all out. Saya sudah berjanji tidak akan resign dari pekerjaan saya saat ini kepada istri, sebelum penghasilan saya dari bisnis melebihi gaji saya dari kantor. Itu keputusan saya. Saya pun akan selalu meluangkan waktu untuk keluarga setiap hari. Akhirnya karena kedua keputusan itu, maka saya mengatur waktu sehari-hari saya dengan cara jam 7-17 saya kerja. Jam 18-21 saya bersama keluarga. Jam 21-3 pagi saya menjalankan bisnis saya. 

Hasilnya pasti bisa dibayangkan. Kesehatan saya menurun, konsentrasi saya menurun. Akhirnya setiap aktivitas, saya malah tidak fokus. Hasilnya semua yang saya lakukan tidak ada yang maksimal. Bahkan dibawah minimal. Saat bersama keluarga, pikiran saya ke bisnis. Begitu pula sebaliknya.


Akhirnya saya putuskan mencari role model. Pengusaha sukses yang latar belakangnya seperti saya. Minimal pernah seperti saya. Kerja, punya keluarga dengan anak kecil, punya bisnis sukses. Definisi suksesnya keuntungan perbulan sekitar 20juta. Itu definisi role model yang saya cari. Saya menemukan beberapa kawan pengusaha yang bahkan lebih sukses dari dari yang saya maksud. Lalu apa perbedaan mereka dengan saya? Mereka berani mengambil keputusan. Ada yang resign dengan pekerjaannya, ada mengikhlaskan waktu mereka dengan keluarga. Artinya mereka melakukan sebuah pengorbanan, begitu saya menganggapnya.

Pilihan yang berat bagi saya. Lalu muncul pertanyaan berikutnya. Kenapa mereka bersedia mengambil pengorbanan ini? Saya mencari apa yang membuat mereka dan keluarga bisa ikhlas dengan pilihan mereka, terutama yang mengorbankan waktu dengan keluarga. Saya terkejut dengan temuan saya. Mereka tidak merasa berkorban. Karena mereka mencintai pilihan mereka, menikmati pilihan mereka, dan jalan yang mereka pilih pun mereka nikmati. Tidak ada pengorbanan.

Lalu bagaimana dengan saya?

1 comment:

  1. Assalamualaikum wrwb.
    Kumaha kabarna Mang Yana ?, wah masa mentor saya harus membekukan bisnisnya hehe.... Mang Yana, saya punya pengalaman bisnis kolaborasi dengan saudara, alhamdulillah banyak gagalnya hehe... namun dari puluhan kegagalan ada beberapa yang mulai terlihat hasilnya, alhamdulillah dari 1 keberhasilan ini bisa menutup puluhan kegagalan, dengan bisnis berkolaborasi waktu saya tidak terganggu karena pengelolaannya saya serahkan ke saudara, saya hanya datang sebulan sekali atau kalau ada waktu senggang baru datang... awalnya memang berat karena kita harus menyesuaikan dengan style/kemauan mitra, namun setelah mitra mulai merasakan manfaatnya kita akan mudah mengaturnya.... semua butuh kesabaran, dan kesabaran itu akan menghasilkan buah yang manis hehe....

    Wassalam
    sofyan-tukang burung kenari
    http://burungkenari.wordpress.com

    ReplyDelete