Wednesday, August 27, 2008

Forum Lingkar Pena dan Danamon Award

Saya dulu kenal Helvi Tiana Rosa saat masih SMA. Kira-kira 10 tahun yang lalu. Tapi hanya 3 tahun. Setelah itu kecanduan buku saya agak berkurang.

Dari chee-gama@yahoogroups.com

Perjalanan Panjang Menuju Danamon Award 2008!
Aug 15, '08 10:55 PM by Helvy for everyone


Suatu hari, di tahun 2007, Mas Tomi membaca Koran Tempo, kemudian berkata, "Bunda, kamu dan kegiatanmu layak dapat ini...," ia menunjukkan artikel mengenai Danamon Award. Saya membaca sembari mengernyitkan kening. Hmmm boleh juga dicoba. Maka sayapun mengirimkan formulir untuk mengikuti ajang tersebut tahun 2007 itu. Kategori apa yang harus saya ikuti? Individu? Ah, rasanya kategori organisasi nirlaba lebih pas. Saya tak akan mengedepankan diri saya, tapiForum Lingkar Pena, organisasi yang saya gagas dan dirikan tahun 1997. Pada akhirnya pengumuman pemenang tahun 2007 keluar, dan tak ada saya atau FLP. Mengapa? Saya baru tahu jawabannya setahun kemudian.

Awal Juli 2008, saya dihubungi Tempo, "Mbak Helvy, kami dari Danamon Award. Kami mau wawancara sedikit tentang mbak dan FLP....""Danamon Award? Rasa-rasanya saya nggak ikut deh mbak," ujar saya polos.


Akhir Juli, saya dihubungi kembali oleh panitia. "Selamat ya, mbak. Masukdalam 30 finalis Danamon Award 2008. Kami akan menyaringnya lagi menjadi 15 finalis saja untuk diundang ke Jakarta. Kapan mbak ada waktu?


Pekan ini timjuri verifikasi akan datang berkunjung dan mencocokkan data...."Maka saya pun sibuk, terutama mengumpulkan lagi data-data, foto yangberserak, kliping media, buku-buku karya anggota, video kegiatan, menyiapkan presentasi, dan sebagainya. Saya baca berulangkali semua hal tentang Danamon Award. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para anggota masyarakat yang berjuang demi peningkatan kesejahteraan sesama anggota masyarakat. Danamon Award 2008 terbuka bagi semua individu, badan usaha dan lembaga nirlaba yang berdomisili di Indonesia yang menjalankan peran pemberdayaan ini, sejalan dengan visi Danamon: "Kita peduli dan membantu jutaan orang untuk mencapai kesejahteraan" .Untuk dapat ikut serta dalam penghargaan ini, para individu atau institusiharus telah melaksanakan program atau kegiatan yang menghasilkan dampakpemberdayaan yang langsung terhadap kelompok atau komunitas yang ditujunya. Selain itu, program atau kegiatan tersebut harus dilaksanakan secara terus-menerus, dan paling tidak telah dilakukan selama satu tahun.


Panel juri independen Danamon Award 2008 terdiri dari para individu terkenaldengan latar belakang yang beragam, yaitu; Ade Suwargo Mulyo, Senior Project Manager dari Swiss Contact, Lembaga Swadaya Masyarakat dari Negara Swiss;pakar manajemen Hendri Ma'ruf dari Dunamis Organization Services; dan Jaleswari Pramodhawardani dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Panel juri kehormatan Danamon Award 2008 beranggotakan ekonom senior, Prof.DR. Sri Edi Swasono; sosiolog DR. Imam B Prasodjo; Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Prof. Dr. Martani Husaini, Pemimpin Redaksi SCTV, Rosianna Silalahi dan pakar manajemen dari Dunamis Organization Services,Ria Sidabutar.Dalam melakukan penilaian atas para peserta, panel juri mengidentifikasi atribut-atribut yang menentukan, antara lain melalui evaluasi mendalam yangmeliputi skala dan cakupan, frekuensi, dampak program atau kegiatan, sumberdaya yang terkait serta pendanaan yang digunakan.


Danamon Award 2008 ini dilaksanakan dalam kerjasama dengan Kelompok Tempo Media, penerbit Tempo Magazine dan Koran Tempo, Swiss Contact, Dunamis Organization Services, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), SCTV danRadio 99.1 Delta FM.Awal Agustus, kondisi saya sedang tak sehat, ketika tim juri verifikasi datang. Pertama, saya diwawancarai hingga larut malam. Esoknya kembali juri verifikasi datang. "Kami ingin melihat tempat-tempat kegiatan FLP. Kami ingin bertemu beberapa anggota FLP yang secara nyata telah diberdayakan olehFLP dan kemudian turut melakukan pemberdayaan. "Wah, mendadak begini? Maka saya ajak juri verifikasi mengunjungi markas organisasi kami, salah satunya Lingkar Pena Publishing House (LPPH). Alhamdulillah, kebanyakan parapekerja di penerbitan ini adalah teman-teman FLP yang sebelumnya merupakanpengangguran, mahasiswa dan koki sebuah kafe--- yang selain bermetamorfosis sebagai penulis--- mereka lalu menjadi tim penerbitan yang andal. Beberapa hari kemudian, datang kabar itu: "Mbak Helvy, FLP masuk sebagai 15 finalis! Siapkan presentasi dan sampai bertemu di Crowne Plaza!" Dengan kondisi yang belum pulih benar, saya paksakan untuk siap. Inikesempatan besar bagi FLP dan saya tak ingin kondisi saya membuyarkan itusemua.


"Kakak gila juga, ya," kata Asma Nadia adik saya. "Lagi sakit tapi bisanggak kelihatan. Selalu tertutup oleh semangat!" katanya saat berkunjung kerumah.Ya, dan kini, siapa yang mampu membendung semangat itu? Apalagi ketikasemangat itu didukung oleh berjuta daya dan pengharapan penuh padaNya? Saya dapat jatah menginap di hotel Bintang lima: Crowne Plaza, 3 malam 4 hari. Hari kedua, saya harus melakukan presentasi di depan panel juri.Saya baca lagi konsep penilaian juri di web Danamon: Dalam melakukan penilaian atas para peserta, panel juri independen mencari 4 (empat) aspek yang menjadi perhatian utama, yaitu: 1.. Dampak, dimana pemberdayaan yang dimaksud merupakan pemberdayaanekonomi, yang telah berdampak secara nyata dan dapat terukur dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di suatu wilayah.2.. Cakupan, dimana skala pemberdayaan yang dilakukan individu/perusahaan/institusi dapat dibuktikan telah menyentuh sejumlah orang/komunitas yangberdampak pada peningkatan kesejahteraan orang/komunitas yang dimaksud.3.. Keterlibatan, dimana masyarakat yang diberdayakan di tempat termaksudikut dilibatkan dalam proses pemberdayaan. Hal ini dapat dilihat dari dampak yang ditimbulkan akan terus terjadi di tengah masyarakat yang terlibat dalam pemberdayaan tersebut. 4.. Keberlangsungan, dimana inisiatif pemberdayaan tersebut dinilai dalamhal kemampuannya untuk terus berlangsung dalam masa ke depan. Dalam hal ini yang diperhatikan adalah keberadaan delegasi wewenang dari penyelenggara kepihak yang diberdayakan, pelatihan, regenerasi, sumber pendanaan yang berkelangsungan, serta hal-hal terkait lainnya. Terkait aspek keempat, hal ini menjadi dasar bagi Danamon Award mencantumkan pelaksanaan pemberdayaan minimal 1 tahun dalam persyaratan yang diminta.


Tiga jam sebelum presentasi saya hubungi via ponsel tiga orang adik saya:Asma nadia, Rahmadianti dan Habiburrahman el-Shirazy. Habib, mantan Ketua FLP Mesir, ternyata sedang berada di Jakarta. Dukungan itu saya rasakan ketika mereka berkata: Insya Allah kami hadir!" Saya mungkin nggak bisa lama, Mbak. Tapi saya akan usahakan hadir," ujarHabib. "Mbak Helvy dan FLP punya andil yang besar bagi keberhasilan saya. "Bagi saya, Habib memang adik sejati. Kemasyhuran sama sekali tak membuatnya berubah sedikit pun. Ia tetap seperti yang dulu. Saya selalu berharap, teman-teman FLP mencontoh kematangannya. Siap dan tetap berbudi dalam kondisi apapun: tertatih atau berjaya, dan lakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan! Dan Rahmadianti Rusdi? Mungkin ia tak terlalu dikenal di luar FLP, tetapi ia adalah salah satu tonggak sejati FLP. Apa yang ia lakukan dengan penuh ketulusan, mewarnai perkembangan FLP hari ini. Saya sms pula adik saya M. Irfan Hidayatullah, Ketua Umum FLP periode kini, Dosen Sastra UNPAD yang juga salah satu kebanggaan kami. Saya sms ratusan teman FLP lain, memohon dukungan doa mereka.Maka usai makan siang, 12 Agustus lalu, saya mantap melangkah di hadapan Dewan Juri. Saya panggil Asma Nadia dan Habiburrahman mendampingi saya kedepan.


Forum Lingkar Pena adalah komunitas (calon) penulis yang digagas dandidirikan 22 Februari 1997 oleh Helvy Tiana Rosa, Asma Nadia, dan Muthmainnah. Dalam sebelas tahun perkembangannya, FLP menjadi wadah ribuan orang untuk mengasah diri sebagai pengarang/ penulis, menerbitkan sekitar 1000 buku, bekerjasama dengan tak kurang dari 50 penerbit, dan membuka cabang di dari 125 kota di Indonesia dan manca negara, seperti Hong Kong, Malaysia, Singapura, Jepang, Belanda, Amerika, Mesir, Inggris, dll. Para aktivisnya mendirikan Rumah- Rumah Cahaya (Rumah baCA dan HAsilkan karYA) disetiap sekretariat cabang FLP. Tak hanya menyentuh kalangan intelektual, FLP menjadi wadah gerakan para ibu rumah tangga, buruh, pengangguran, anakjalanan, TKI, pembantu rumah tangga, hingga para napi di penjara. Ada pula FLP Kids yang ditujukan bagi anak-anak dan menjadi motor bagi bangkitnyakanak-kanak pengarang di negeri ini. FLP membuat menulis dan bersastra taklagi menjadi kegiatan ekslusif milik kaum cendekia. FLP menjadi satu-satunya organisasi pengarang yang berhasil membentuk rantai tak putus antara penulis-penerbit- pembaca-penulis. Dengan memberikan skill menulis bagi paramuda dan dhuafa, pada akhirnya FLP membantu meningkatkan taraf kesejahteraan mereka. "Wow...," komentar beberapa juri, ketika melihat data-data yang kami bawa,termasuk buku-buku karya para anggota FLP yang sebelum bergabung di FLPbelum pernah menerbitkan buku. Juga foto-foto kegiatan FLP, terutama yang melibatkan para dhuafa dan proses pemberdayaan yang dilakukan. "Setiap anggota adalah relawan. Mereka yang telah menulis di media tingkatprovinsi atau nasional, atau yang telah menulis buku adalah mentor bagi yanglain," kata saya.


"Saya baru dari Blora," tutur Habib. "Tanah kelahiran Pramoedya itu sangat tandus, kami bahagia ternyata FLP juga menjadi penggerak kegiatan penulisan di sana."Juri yang lain tertarik pula dengan presentasi Asma Nadia tentang Lingkar Pena Publishing House dan pemberdayaan yang telah dilakukan terhadap para anggota FLP."Bagaimana bisa mengajarkan penulisan seperti itu? Apa metode yang dipakai FLP?" tanya Rosiana Silalahi. "Bagaimana perhatian pemerintah?" tanya salah satu profesor. "Apakah FLP pernah dapat penghargaan sebelumnya?" tanya Pak Hendry Ma'ruf "Bagaimana mengelola jaringan FLP?" "Menurut Anda, apa kelemahan FLP?" Pak Imam Prasodjo mengernyitkan dahi. Dan masih banyak lagi. Dari waktu 45 menit yang disediakan, ternyata para juri "memperpanjang"hingga 70 menit. "Sangat mengesankan, " kata salah satu dari mereka, ketika saya beranjak keluar ruangan."Nanti di luar Danamon Award kita ngomong-ngomong lebih serius ya," kata Pak Imam Prasodjo lagi. Alhamdulillah.Setelah presentasi, Habib dan adiknya Anif, langsung kembali. Saya, Asma dan Dian beristirahat. Saya tak tahu berapa lama, rasanya ketika ngobrol-ngobrol saya tertidur begitu saja di sofa.

Malamnya, saya sempatkan berbincang dengan para finalis lain. Masya Allah, mereka dahsyat!Saya paling terkesan pada Bidan Eros dan Pak Abdul Rahim bin Atma, yang ikut pada kategori individu. Bidan Eros selama 11 tahun menjadi bidan dan penyuluh kesehatan bagi masyarakat pedalaman Baduy yang melibatkan hingga 59 kampung. Dengan susah payah ia berusaha mengkader para penyuluh kesehatan dari masyarakat Baduy, di samping berusaha menekan tingkat kematian ibu dan bayi di sana. Untuk bisa sampai ke tempat ibu yang akan melahirkan ia biasa berjalan kaki berkilo-kilo. Bayaran tertinggi yang pernah ia terima sebagai bidan adalah Rp. 20.000. Abdul Rahim bin Atma adalah seorang raksa bumi/ penjaga hutan lindung cagar alam Gunung Simpang dan konsultan pembuat kincir air mini untuk pembangkittenaga listrik yang dimanfaatkan oleh 1000 keluarga desa Neglasari yangtidak mendapatkan aliran listrik dari PLN dan untuk irigasi persawahan. "Saya tadinya tidak tahu kenapa diundang ke sini," kata Pak Abdul yang konon"hanya" lulusan SD. "Nah waktu disuruh ngomong, baru saya lihat gambar dilayar, ternyata karena kincir itu, Bu," tuturnya polos pada saya. Subhanallah. Indonesia mungkin masih tegak karena orang-orang seperti PakAbdul, Bidan Eros dan semacamnya. Orang-orang yang berjuang tanpa pamrih, yang berpikir dan bergerak untuk masyarakatnya.


Mata saya terusberkaca-kaca, berdekatan dengan mereka dan para finalis Danamon Awardlainnya. Akhirnya, 14 Agustus, digelar acara penganugrahan di Trans TV. Alhamdulillah, Dari 2041 peserta, FLP berhasil meraih Danamon Award kategoriorganisasi nirlaba. Sebuah kemenangan bersama! Peraih Danamon Award 2008: KategoriNamaNama UsahaKota & PropinsiKegiatan PemberdayaanIndividuBidan Eros Rosita-Lebak, Banten Pemberdayaan dan pengabdian terhadap warga Baduy dalam hal kesehatan, dimana Bidan Rosita mengajak warga Baduy di Desa Kanekes untuk sadar kesehatan, mengurangi angka kematian bayi saat melahirkan secara drastis dan membina warga Baduy sebagai kader kesehatan.


Usaha Skala Kecil Phaerly Mauiec Musadi Distribute Merchandising Bandung, Jawa BaratPemberdayaan terhadap komunitas underground dalam hal pendidikan dan manajemen melalui pelatihan komputer, desain grafis, fotografi dan olahraga skateboard. Selain itu juga memproduksi, memasarkan produk merchandising komunitas underground dan membuka peluang grup-grup band yang berada dikomunitas underground.


Usaha Skala Menengah Satria Yanuar AkbarSaung Angklung Udjo (SAU)Bandung, Jawa BaratDiawali dari kecintaan terhadap seni dan budaya Sunda (angklung), SAU berkembang menjadi perusahaan yang menghasilkan laba dan melibatkan warga sekitarnya dalam inti bisnis pelatihan angklung, pertunjukkan, produksi alatangklung serta pariwisata.


Usaha Skala Besar SantosoKantor Berita Radio KBR68HPegunungan Jaya Wijaya, Papua Membangun dua radio komunitas di kawasan Pegunungan Jaya Wijaya, yaitu RadioPikonane di Kabupaten Yahukimo dan Radio Wagadei di Kabupaten Paniai. Tujuannya adalah membuka akses informasi seluas-luasnya bagi masyarakat didaerah-daerah terpencil.


Organisasi NirlabaHelvy Tiana Rosa Forum Lingkar Pena (FLP) Depok, Jawa Barat Dalam 11 tahun perkembangannya, FLP telah menjadi wadah bagi ribuan oranguntuk mengasah diri sebagai pengarang/penulis, menerbitkan sekitar 1000buku, bekerjasama dengan lebih dari 50 penerbit, serta membuka cabang di 125kota di Indonesia dan manca negara.Terimakasih ya untuk semua doa dan dukungannya!


(thx, Gung!)



Tuesday, August 19, 2008

Adam Khoo : Master Your Mind Design Your Destiny 1

Mulai hari ini saya menambah strategi latihan menulis di blog. Yaitu dengan me-resume isi buku. Ini berarti saya wajib membaca buku. Targetnya adalah 2 tulisan dalam 1 minggu. Buku yang pertama ini adalah buku karya Adam Khoo yang berjudul Master Yout Mind Design Your Destiny. Sebenarnya buku ini sudah lebih dari satu tahun saya beli. Tapi hingga sekarang belum selesai saya membacanya. Dengan target ini mudah-mudahan bisa segera saya selesaikan. Buku ini adalah buku yang direkomendasikan TDA.

Di bab ke-1, Adam Khoo menjelaskan mengenai sumber daya. Apakah menurut Anda yang membedakan antara orang yang sukses dan belum berhasil (kita belajar tidak menyebut gagal, sebut yang positif)?

Apakah bakat, keturunan, kesempatan atau lainnya?Dia memang berbakat, saya tidak. Dia keturunan pengusaha, saya pegawai negeri. Dia banyak koneksi, saya gak punya.
Jika Anda bilang seperti itu, maka benarlah Anda. Jika Anda bilang Anda tidak berbakat dalam berbisnis, maka benarlah Anda. Jika Anda bilang saya tidak punya gen pengusaha, maka benarlah Anda. Jika Anda bilang saya tidak pernah punya kesempatan, maka benarlah Anda.
Pernahkah Anda melihat apa sich yang berbeda antara dia dan saya? Dia sukses, saya belum berhasil. Betulkah semua perbedaan itu.

Tidak, semua itu salah. Kalo kita di potong-potong hingga bagian terkecil tidak ada perbedaan diantara kita. Mungkin struktur DNA nya berbeda, tapi unsur di DNA itu sama. Yang berbeda adalah susunannya. Lalo otak. Otak semua manusia sama. Semua orang memiliki sistem neurologi yang sama. Pola hubungan antar neuron yang membuat kepandaian, pola pikir dan perilaku. Ini sumber daya yang pertama. Diri kita. Otak dan badan kita. Ini adalah sumber daya utama yang kita miliki.

Waktu. Semua memiliki waktu yang sama. 24 jam 1 hari. 30 hari 1 bulan. 12 bulan 1 tahun. Baik yang dibelahan khatulistiwa ataupun yang di antartika sama. Perbedaannya adalah penggunaannya. Berapa banyak waktu produktif kita dibandingkan dia?
Untuk bisa berhasil seperti dia, kita bisa meniru Blue Print dari orang tersebut. Tiru cara berpikir dia, perilaku dia, dan apa yang dia pelajari hingga dia sepandai ini. Tiru bagaimana dia memanfaatkan waktunya. Berapa jam dia tidur. Saat waktu luang apa yang dia lakukan.

Berikan yang terbaik, maka Anda akan mendapatkan yang terbaik.
Jika Anda mengingkan keajaiban, jadikan diri Anda keajaiban itu.

Itu kira-kira isi dari Bab pertama. Dan action saya adalah mempelajari orang-orang sukses yang saya kenal terutama di TDA. Saat ini yang sedang saya tiru adalah silaturahmi. Semua orang TDA yang menurut saya sukses senang sekali bersilaturahmi.

Thursday, August 14, 2008

Toples Cantik di Halaman 1 Google Search

Alhamdulillah, sejak pasang iklan di milist TDA, DW dan BHJ hari Senin tanggal 11 Agustus 2008, banyak sms, telepon dan email yang masuk. Walaupun belum semua lead itu bisa diubah jadi transaksi, tapi ini sudah sangat luar biasa. Hari ini ada dua calon customer dateng ke Kakurega (rumah semut).
Traffic di toples cantik pun naik. Tadi saya cek, untuk search 'toples cantik' di google, di halaman satu, 3 web pertama menunjukan ke toples cantik. Yang pertama memang iklan. Yang kedua itu blog nya toples cantik.

Jadi, jualan pake blog, SIAPA TAKUT.


Monday, August 11, 2008

[Iklan] Ramadhan 1428 : Toples Cantik Hanya Buka 8 Hari Saja

Tahun 2007 adalah tahun pertama theSEMUT memproduksi Toples Cantik. Tahun kemarin kami sengaja menjual di bukan Ramadhan. Karena target marketnya adalah orang yang merayakan Idul Fitri. Maklum saat itu kami baru mampu memproduksi dengan hiasan tema Lebaran.
8 Ramadhan 1428, kami tutup penerimaan pesanan dengan total pesanan 52 set. Itu pun terpaksa. Kebetulan rumah produksi kami hanya punya 1 karyawan (istri saya) dan saat itu saya terpaksa harus dirawat di rumah sakit karena demam tinggi selama 24 jam. Istri tercinta terpaksa mondar mandir RS Caroleus - Kp Ambon, sambil bawa toplesnya, dan anak-anak dititip di mertua. Kurang lebih 5 hari saya menginap disana.
Itu cerita tahun 2007. Tahun ini, belajar dari tahun sebelumnya, kami sudah siapkan produk jauh-jauh hari. Bahkan kami lengkapi produk kami dengan perlengkapan lainnya seperti tempat tisu, tempat roti, tempat sendok dan tudung saji. Ada juga keranjang untuk parcel atau goody bag (buat yang ultah).
Hari ini, theSEMUT baru saja me-realase produk untuk Idul Fitri 1429. Katalognya bisa dilihat di sini. Kami yakin ruang tamu Anda akan semakin cantik dan akan membekas di saudara-saudara yang berkunjung. Jangan sampai ketinggalan. Semua produk kami adalah handmade. Sehingga jumlahnya sangat terbatas. Jangan sampai menyesal kalo gak kebagian barang.
Insya Allah target tahun ini adalah double. Tutup 4 Ramadhan 1429 dengan penjualan 110 set. Amin.


Mang Yana


Note : Hingga saat ini kami belum mampu memenuhi permintaan dari luar kota. Tahun kemaren pesanan dari luar terpaksa ditolak. Untuk temen-temen TDA yang berminat bekerja sama untuk ekspedisi pengiriman silahkan email penawarannya. Harga dan metoda pengiriman (termasuk packing). Yang pasti harus ada jaminan kondisi produk tidak berubah. Ini peluang lho....

Monday, August 4, 2008

Bertemu Mastermind TDA Surabaya

Alhamdulillah, salah satu keinginan saya akhirnya terpenuhi. Tanggal 22 Juli 2008, saya sedang di Banjarmasin, saya menerima sms. Isinya menjawab email saya ke milist TDA mengenai rencana saya ke Banjarmasin dan Surabaya dan keinginan saya untuk mampir dan bertemu teman-teman TDA di sana. Lansung saja saya OK kan. Senangnya bukan main rasanya. Karena memperbanyak silaturahmi adalah target saya di TDA untuk tahun 2008 ini. Kebetulan tanggal 25 Juli ada pertemuan Mastermind 1. Saya akan ikut di pertemuan tersebut. Sekali dateng, langsung bisa ketemu beberapa orang. Wah ini sih luar biasa. Anggap saja rapel dari beberapa rencana silaturahmi yang gagal.

Akhirnya tiba juga waktunya. Saya di jemput di Hotel Sommerset tempat saya menginap oleh Pak Sulistiyono dan Mba Elisa yang selama ini sms saya. Kami langsung melaju menuju tempat pertemuan di sebuah kafe baru. Sayang saya lupa mencatat namanya. Di sana saya bertemu dengan Mas Andi, Mas Mughits, dan Mas Samsul. Tapi sayang Mas Samsul tidak bisa berlama-lama karena ada keperluan yang lain.

Kemudian dimulailah sharing. Dimulai dari Mas Mughits, Master Franchise Jarimatika wilayah Sidoarjo. Beliau saat sedang bimbang, antara melanjutkan Jarimatika atau berhenti. Karena perkembangannya kurang bagus. Sedangkan untuk voucher berada pada posisi stabil dan baik. Rekan-rekan yang lain memberi masukan dan semangat untuk Mas Mughits.

Setelah itu gilaran Mas Andi. Mas Andi ini luar biasa. Masih muda, tapi bisnisnya sudah mapan. Apalagi bisnis propertinya. Beliau sharing mengenai kegiatannya sepekan terakhir bertemu sebuah perusahaan keluarga yang punya 3 (tiga!) gunung. Saya lupa namanya, kalo gak salah Pako Ijo (bener gak..? kayanya salah denger deh) Bener-bener luar biasa.

Disini dateng satu peserta lagi. Pak Hadi namanya.

Setelah itu Mba Elisa. Mba Elisa ini provokatornya TDA Surabaya dan Jatim. Semangat sekali orangnya. Sangat Action sekali kelihatannya orangnya (ini pendapat saya lho). Setelah jatuh bangun, sekarang beliau sedang memulai bisnis tambak udang. Alhamdulillah sudah bisa di panen kalo mau. Tapi beliau mau tunda supaya ukurannya lebih besar.

Dilanjutkan oleh Pak Sulis. Pak Sulis sekarang sudah punya beberapa toko ATK. Ada pula yang joint dengan Mba Elisa. Yang ini sudah dilengkapi dengan warnet. Rencananya akan dicoba kerjasama dengan sekolah. Pengajarannya gratis, cukup bayar internetnya saja. Wah, bisa jadi Multiplus nich nantinya.

Terkahir adalah sharing Pak Hadi. Kayanya yang namanya Hadi ini luar biasa. Pak Hadi Raja Selimut itu luar biasa. Begitu pula Pak Hadi yang ini. Sharungnya luar biasa. Beliau sekarang adalah suplier baju muslin anak Dannis. Pesanannya sudah sampai 130ribu perbulan. Dan beliau baru saja mendapat order baru dari Jilbab Pasmira. Luar biasa. Ini adalah program padat karya. Benar-benar mengurangi pengangguran.

Saya sendiri tidak banyak punya banyak sharing. Saya hanya bisa menceritakan perjalan saya menjadi TDA yang tertunda. Dan kondisi saat ini. Teman-teman tertarik dengan jualan snack yang saya jalankan. Hanya dengan jualan 400 rupiah perbungkus. Tapi marginnya per bal bisa sampai 300% tergantung produknya.

Malam ini sangat luar biasa. Saya benar-benar merasa senang bisa bekenalan dengan orang-orang yang luar biasa.

Terima kasih TDA Surabaya.
Sampai ketemu lagi.